Proposisi Majemuk Dalam Hukum Forex Kaufen

A. latar Belakang Di akhir abad 20, konsep alienasi dan keterasingan Telah digunakan oleh banyak filsuf, ilmuwan sosial, teolog, Seniman, dan kritikus untuk menggambarkan sejenis eksistensi Yang Telah Menjadi hal Yang Umum di dunia modern. Eksistensi semacam ini seringkali dipandang sebagai kehidupan yang tidak diinginkan. Dalam istilah umumnya, orang yang teralienasi biasanya digambarkan sebagai orang yang entah bagaimana tercerabut Dari diri sejati-nya, budayanya, alam, orang gelegen, kehidupan politik, bahkan Tuhan. Kebanyakan sastra moderne di Barat Telah Menjadi periwayatan tentang ketragisan, kekalahan Diri, dan seringkali upaya fatal Manusia untuk merasa Betah berada di dunia. Sementara itu, Gagasan lain Zentang Alienasi Yang Cukup Menarik Datang Dari Jacques Lacan. Lacan adalah seorang psikoanalisi als tidak bergulat langsung dengan filsafat. Dalam pandangannya, alienasi adalah poin dasar Dari identifikasi manusia. Dalam alienasilah anak memperoleh pengalaman keterpisahan pertamanya, yang Menjadi Operasi pertandaan Yang krusial. Deutsch - Übersetzung - Linguee als Übersetzung von "perbedaan teori politik di Negara" vorschlagen Linguee - Wörterbuch Deutsch - Englisch Andere Leute übersetzten. Deutsch - Übersetzung - Linguee als Übersetzung von "luar negeri kerapkali melibatkan tinjauan domestik dan internasional. Banyak anggapan bahwa faktor-faktor domestik sama kuatnya mempengaruhi aus setzen politik luar negeri. Kerangka teoritis pun selalie mengambil dua pertimbangan yakni unsur Domestik dan elemen eksternal. Politik adalah kajian ilmu gesellschaft, yang tidak bisa lepas dari aktivitas kehidupan manusia. Mengapa demikian Karena manusia adalah makhluk gesellschaftlich. Sehingga bagaimanapun orang memandang politik, Selama Manusia ada dan berupaya untuk melanjutkan peradabannya, maka Selama itu pula politik aka nada bersama berdampingan dengan Manusia. Sekalipun saat ini Politik Telah mengalami berbagai pergeseran, namun rasanya kita tidak Harus dan tidak bisa begitu saja dalam menilai baik tidak politik, karena Pada dasarnya Poltik tu dikendalikan oleh Manusia, maka wajar kalu Suatu Ketika politik mengalami sedikit perubahan Makna Karena Manusia sendiri APDA dasarnya selalu Berupaya untuk berubah. Hanya tingal kita zua tidak melihat sisi baik dari politik es ist. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penjelasan terhadap teori alienasi 2. Apa Yang dimaksud dengan Spieltheorie 3. Hakikat politik, arti dan Sejarah perkembangannya A. toeri ALIENASI Menurut Oliver Kelly, alienasi bukanlah alienasi spekular Dari tahapan Cermin namun alienasi diperlukan untuk pertandaan dan relasi Subjek kepada bahasa. Sebagaimana bahasa menjadi yang terpenting, alienasi yang inheren dalam bahasa juga menjadi yang terpenting. Bahasa, Menurut Lacan, Merupakan Alienasi Dan Kekerana Budaya Yang Tersembunyi. Lacan menggunakan retorika alienasi, namun kita tidak dapat menyimpulkan bahwa dia mencoba memperlihatkan seluruh kebudayaan Manusia sebagai kekerasan dan kejahatan. Konsep alienasi dan keterasingan itu Penting jika ingin memahami kehidupan di dunia kontemporer, bahkan untuk memahami eksistensi Manusia Yang ditemukan kapanpun atau dimanapun. Secara Lebih langsungnya lagi, dengan memahami konsep ini kita Akan terbantu untuk memahami eksistensi Dari orang-orang yang, dikarenakan warna kulit, jenis kelamin, budaya, Agama, atau Status ekonomi, Secara paling dramatis dipisahkan Dari budaya Tempat Mereka hidup. Penggambaran bahwa manusia modernen adalah manusia yang teralienasi atau terasingkan adalah kontroversial. Beberapa kontroversi tersebut sebbkank oleh asosiasi konsep ini dengan karya Karl Marx serta para pengikut politik als intelektualnya. Selain itu, umumnya orang Membran kesalahan serius ketika mencoba mempelajari konsep ini secara seriose dikarenakan konotasi Marxisnya. Alienasi dan Keterasingan telah memiliki makna yang sangat berbeda ketika konsep tersebut muncul dalam karya para pemikir yang berbeda. Seluruh konsep alienasi ini di ungkapkan pertama kali dalam dunia barat Pada konsep pemujaan Berhala dalam konsep perjanjian Lama essensi apa yang disebut para Nabi sebagai 8220Syirik8221. Bagi Marx, Alienasi dalam proses kerja, Dari produk kerja dan Lingkungan, tidak bisa dipisahkan dengan alienasi Dari diri Manusia sendiri, Dari Sesama Manusia dan alam. Manusia Yang teralienasi ini bukan hanya teralienasi Dari sesamanya, tetapi juga teralienasi Dari keadaan speciesnya, Kedua alienasi bersifat alamiah dan geistig. Alienasi dari esensi manusia mengarah pada egotisme eksistensial, yang digambarkan Marx sebagai esensi manusia yang menjadi8221 sebuah alat eksistensi individualnya. Alienasi mengarah pada pemeliharaan semua nilai. Teori alienasi atau keterasingan, sebagaimana diekspresikan dalam tulisan-tulisan Karl Marx Muda (khususnya dalam Manuskrip 1844) merujuk ke pemisahan hal-hal Yang Secara alamiah MILIK bersama, atau membangun antagonisme di antara hal-hal Yang Secara pas sudah berada dalam keselarasan. Dalam penggunaan Yang terpenting, konsep itu mengacu ke alienasi sosial seseorang Dari Aspek-Aspek 8220hakikat kemanusiaannya8221 (Gattungswesen. Biasanya diterjemahkan sebagai Spezies-Essenz atau esensi spesis, atau Gattungswesen). Marx perkaya bahwa alienasi merupakan hasil sistematik. Teori-teori Marx ini mengandalkan Pada Esensi-esensi Kekristenan (1841) karya Feuerbach, Yang berpendapat bahwa Gagasan tentang Tuhan Telah mengasingkan ciri-ciri makhluk Manusia. Stirner akan membawa analisis esu lebih jauh, dengan mendeklarasikan bahwa bahkan 8220kemanusiaan8221 itu sendiri merupakan pengasingan dari individu. Marx und Engels menanggapi pandangan itu dalam Ideologi Jerman (1845). Empat Jenis Alienasi Teori Alienasi Marx didasarkan Pada pengamatannya bahwa di dalam produksi Industrie Yang Muncul di bawah Kapitalisme, para buruh tak terhindarkan kehilangan kontrol atas hidup Mereka, karena tidak lagi memiliki kontrol atas pekerjaan Mereka. Marx mengatribusikan empat jenis alienasi pada buruh di bawah kapitalisme. 1. Manusia teralienasi dari alam. 2. Manusia teralienasi dari dirinya sendiri, dari aktivitasnya sendiri. 3. Manusia teralienasi dari Arten-Sein (dari dirinya sebagai anggota dari Mensch-Spezies). 4. Manusia teralienasi dari manusia lain. Bentuk Lanjut Dari keterasingan ini adalah keterasingan Kaum Proletar itu sendiri Dari kehidupan Mereka Yang berinti Pada pekerjaan, namun terasing dalam bekerja itu sendiri. Pada dasarnya Mereka menyadari apa keterasingan Mereka terhadap kehidupan ini, namun dengan ilusi Yang diciptakan oleh pemilik modal dalam bentuk upah sebagai imbalan Dari apa yang Telah Mereka kerjakan membuat para Pekerja ini tidak menyadari keterasingan Mereka tersebut. Hal ini menciptakan keresahan sosial yang menurut Marx menciptakan pelarian pada agama. Kembali pada teori alienasi, bukan hanya wenig proletar yang mengalami alienasi, melainkan juga wenig kapitalis yang juga terasing dari kehidupan mereka. Kapitalis tersebut telah sedemikian Rupa Terasing Dari kehidupan mereka selain mencari keuntungan Material. Namun, yang terjadi dalam alienasi Kaum kapitalis adalah Semakin terjaganya kemapanan kondisi Mereka dalam Schichten soziale mereka. Dari segi ekologis, terjadi keterasingan terhadap Lingkungan dalam, baik bagi Kaum Proletar maupun Kaum kapitalis. Hal yang terjadi dalam kaum proletar berkaitan dengan kebebasan yang melalui alienasi-alienasi akibat kegiatan berkerja mereka telah terenggut. Di SISI gelegen, bentuk keterasingan Dari Kaum kapitalis terhadap Lingkungan adalah bagaimana Mereka memperlakukan Lingkungan tersebut hanya sebatas faktor produksi Yang dapat mendukung pencapaian tujuan utama Mereka, yaitu meraih keuntungan sebesar-besarnya. Kontra dengan Yang terjadi Pada Kaum Proletar, Kaum kapitalis Yang menganggap diri Mereka memiliki kebebasan sepenuhya untuk mengeksploitasi berbagai potensi alam untuk mencapai tujuan utama Mereka. Yang terjadi dalam alienasi Kaum kapitalis terhadap Lingkungan merupakan bentuk pengabaian kondisi Lingkungan Yang dilakukan Secara sengaja berkaitan dengan tujuan Mereka, dengan kata gelegen, Kaum kapitalis Telah terbutakan oleh tujuan Material Mereka dalam Melihat kondisi Lingkungan. Dalam kasus alienasi terhadap Lingkungan Yang Pada dasarnya berimplikasi terhadap kehidupan Pada Masing-Masing kelas. Meskipun Marx tidak pernah Secara langsung mengungkapkan teori alienasi dalam terhadap Lingkungan ini, namun dengan tujuan Marx Yang berusaha menggambarkan masyarakat ideal tanpa Kelas dan Manusia dapat hidup dalam Har, Revolusi Atas alienasi terhadap lingkungan jelas juga diiperlukan demi mencapai kehidupan harmoni tersebut. Alienasi menurut Marx bukan hanya berarti bahwa Manusia tidak mengalami dirinya sebagai pelaku Ketika menguasai dunia, tetapi juga berarti bahwa dunia (alam, benda dan Manusia sendiri) tetap Asing bagi Manusia. Dunia berdiri diatas dan menentang manusia sebagai objek, meskipun dunien bisa menjadi objek ciptaan manusia. Alienasi pada dasarnya melanda düne dan manusia secara pasif dan wiederseptif sebagai subyek yang terpisah dengan objek. Bagi Marx, proses alienasi diungkapkan dalam kerja dan pembagian buruh. Kerja baginya adalah keterhubungan aktif manusia dengan alam, penciptaan sebuah düne baru, termasuk penciptaan dirinya sendiri. Marx melanjutkan lebih jauh. Dalam kerja yang tidak teralienasi manusia bukan hanya mewujudkan dirinya sebagai seorang einzeln, tetapi juga sebagai sebuah makhluk Spezies. Bagi marx, juga bagi Hegel und Banyak pemikir abad pencerahan lain, setiap individu mempresentasikan Arten, yakni kemanusiaan sebagai keseluruhan universalitas manusia. Perkembangan manusia terhamparnya seluruh kemanusiaannya. Dalam proses kerja, Manusia 8220 tidak lagi memproduksi dirinya hanya Secara Intelektual, sebagaimana dalam kesadaran, tetapi Secara aktif dan Penuh rasa, dan Melihat bayangnya sendiri disebuah dunia Yang Telah dibentuknya. Oleh karena itu Ketika buruh Yang teralienasi oleh produksinya Dari Manusia, dia juga menjauhkan kehidupan speciesnya, objektifitas nyatanya sebagai sebuah makhluk Arten, menghilangkan kelebihannya dibanding binatang, begitu Jauh sehingga Tubuh anorganis dan wataknya lenyap. Hanya Ketika buruh teralienasi mentransformasikan aktifitasnya Secara bebas dan memiliki tujuan sendiri Menjadi sebuah alat, dia mentransformasikan sebuah Spezies Manusia, Menjadi alat eksistensi fisik. Kesadaran, yang memiliki Manusia Dari speciesnya, ditransformasikan melalui alienasi sehingga kehidupan Spezies Menjadi sebuah alat untuknya.8221 Marx berasumsi bahwa alienasi kerja Yang mengalir sepanjang Sejarah mencapai puncaknya dalam masyarakat kapitalis, dan bahwa Kelas Pekerja Menjadi Kelompok yang paling teralienasi. Asumsi ini didasarkan Pada ide bahwa Pekerja, yang tidak mempunyai peran untuk menentukan arah kerjanya, yang dipekerjakan sebagai bagian Dari mesin Yang dilayani, ditransformasikan Menjadi barang Yang bergantung Pada modal. Alienasi kerja dalam produksi manusia jauh lebih besar daripada alienasi yang terjadi ketika produksi dikerjakan. Kemudian Yang ditulis Marx dalam Hauptstadt: 8220 Di dalam sistem kapitalis, semua metode untuk membangkitkan produktivitas sosial buruh dihasilkan oleh buruh individualsemua alat untuk mengembangkan produksi mengubah dirinya Menjadi sebuah alat untuk menguasai dan untuk mengeksploitasi pembuatnya. Alat-alat tersebut merusak buruh sehingga Menjadi sekedar bagian Dari Manusia, mendegardasikan Manusia sampai Menjadi bagian Dari mesin, menghancurkan setiap sisa Daya tarik dalam kerjanya dalam mengubah buruh Menjadi Pekerja Yang dibenci. Alat-alat tersebut memisahkan potensialitas intelektualnya daridiri buruh sebagaimana sains Yang dimilkinya sebagai sebuah kekuasaan Yang independen.8221Bagi Marx Alienasi dalam proses kerja, Dari produk kerja dan Lingkungan, tidak bisa dipisahkan dengan alienasi Dari diri Manusia sendiri, Dari Sesama Manusia dan alam. Manusia Yang teralienasi ini bukan hanya teralienasi Dari Dari sesamanya, tetapi juga teralienasi Dari ke-ada-an speciesnya, Kedua alienasi bersifat alamiah dan geistig. Alienasi dari esensi manusia mengarah pada egotisme eksistensial, yang digambarkan Marx sebagai esensi manusia yang menjadi8221 sebuah alat eksistensi individualnya. Buruh yang teralienasi itu terasing dari tubuhnya sendiri, alam eksternal, kehidupan geistigen dikehidupan manusia.8221Alienasi mengarah pada pemeliharaan semua nilai. Dengan membuat ekonomi dan nilai-nilainya-8220keuntungan kerja, Hemat dan ketenangan hati8221-sebagai tujuan hiudp Yang tertinggi, Manusia Telah gagal mengembangkan nilai-nilai Yang tertinggi, Manusia gagal mengembangkan nilai-nilai moralischen Yang Benar, 8221kaya dengan hati Nurani, kebenaran dan Lain Sebagainya. Bagaimana hat eine neue Auszeichnung erhalten........................................ Dalam keadaan teralienasi, setiap bidang kehidupan, ekonomi dan moralischen, Menjadi independen Dari bidang kehidupan lainnya8221 setiap bidang kehidupan terkonsentrasi Pada sebuah bidang kegiatan khusus Yang teralienasi dan dengan sendirinya teralienasi dengan bidang kegiatan Verschiedenes. B. POLITIK LUAR Negeri DI NEGARA BERKEMBANG Jika faktor-faktor Domestik itu menentukan kebijakan luar negeri maka kondisi negara-negara itupun ditinjau Dari segi perkembangan ekonomi memberikan Nuansa terhadap perilakunya di dunia internasional. Klasifikasi sederhana terhadap sebuah Negara dalam konteks ekonomi Adalah Negara-Negara Maju Dan Negara-Negara Berkembang. Artikel ini akan mengulas pendekatan terhadap studi Politik luar negeri negara - negara berkembang. Namun sebelum sampai Pada kajian terhadap kebijakan eksternal negara berkembang dilakukan terlebih dahulu survai singkat terhadap kerangka teoritis studi politik luar negeri. Sebuah daftar kerangka teoritis yang dicatat Lyod Jensen (1982) memaparkan lima vorbildliches dalam pembuatan kebijakan politik luar negeri1. Pertama, Modell strategis atau rasional. Pendekatan ini sering digunakan oleh sejarawan Diplomatik untuk melukiskan interaksi politik luar negeri berbagai negara atau tindakan para pemimpin negara-negara itu dalam merespon negara Verschiedenes. Negara dan pengambil keputusan dipandang sebagai aktor terpencil yang memaksimalkan tujuannya dalam politik global. Pandabär in der Erinnerung kelemahan adalah asumsi kalkulasi rasional yang dilakukan para pengambil kebijakan dalam situasi ideal yang jarang terjadi. Dengan kata lain apa yang, der, rasional, oleh, peneliti, sering, dianggap, rasional, oleh, yang, lainnya. Bahkan ada kelemahan lainnya bahwa vorbildlicher seperti ini menyandarkan pada intuisi dan observasi. Modell kedua adalah pengambilan keputusan. Penulis terkenal kerangka analisa ini adalah von Richard C Snyder, HW von Bruck dan Burton Sapin. Ia menggambarkan modelnya dalam kerangka yang kompleks dänischer meneropong jauh kedalam kotak hitam pengambilan kebijakan luar negeri. Salah salah satu keuntungan pendekatan ini yakni Membrana dimensi manusia kedalam proses politik luar negeri secara lebih efektif. Jensen juga menyebutkan adanya vorbildlicher lain yakni politik birokratik. Pendekatan in den menekankan pada peran yang dimainkan birokrat yang terlibat dalam proses politik luar negeri. Menurut Jensen, peralihan karena Yang signifikan dalam pemerintahan dan partai - Partai politik di banyak negara, maka politik luar negeri tergantung kepada pelayanan pegawai negeri Yang Lebih permanen untuk Informasi dan nasihat. Oleh sebab itu birokrat - termasuk di jajaran Abgeordneten Luar Negeri - mampu mempengaruhi pembentukan politik luar negeri. Namön demikian peran birokrat ini tak bisa dibesar-besarkan karena keterbatasan pengaruhnya juga. Keempat, Modell Adaptif menekankan Pada anggapan bahwa perilaku politik luar negeri seyogyanya difokuskan Pada bagaimana negara merespon hambatan dan peluang Yang tersedia dalam Lingkungan internasional. Desinilah pilihan politik luar negeri tidak dalam kondisi terbatas namun sangat terbuka terhadap segala pilihan. Modell Kelima Krankheiten Jensen sebagai pengambilan keputusan tambahan. Karena adanya ketidakpastian dan tidak lengkapnya Informasi dalam masalah-masalah internasional, disamping banyaknya aktor-aktor Publik dan privat Yang terkait dengan isu - isu politik luar negeri, maka keputusan tak bisa dibuat dalam pengertian kalkulasi rasional komprehensif. Sementara itu studi politik luar negeri negara-negara sedang berkembang sebut kurang berkembang atau tidak berkembang. Nam.................................. Politik luar Negeri Negara Berkembang Sejauh ini seperti dikatakan Ali E Hilla Dessouki dan Bghat Korany2, ada tiga pendekatan Yang mendominasi studi politik luar negeri di negara-negara berkembang baik di Asien, Afrika maupun Amerika Latein. Pertama, pendekatan psikologis. Pendekatan ini menilai politik luar negeri sebagai fungsi impuls dan idiosinkratik seorang pemimpin. Menurut pandangan ini, raja-raja als Präsidentschaft merupakan sumber politik luar negeri. Oleh karena esu perang dan damai merupakan selera pribadi dan pilihan einzeln. Dalam hal ini Politik luar negeri dipersepsikan bukan sebagai Aktivitas Yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan Nasional atau sosietal melainkan seperti ditulis Edward Shill tahun 1962 sebagai bagian Dari hubungan masyarakat. Tujuannya, memperbaiki citra negara, meningkatkan popularitas pemimpin dan mengalihkan perhatian Dari kesulitan-kesulitan Domestik kepada ilusi-ilusi kemenangan eksternal. Terhadap in der Sedikitnya terdapat tiga kritik. Pertama, pendekatan ini membuat politik luar negeri tampak seperti sebuah kegiatan irasional, bukan masalah analisis sistematik. Kritik kedua, pendekatan ini mengabaikan konteks (domestik, regional dan global) Dimana politik luar negeri diformulasikan dan dilaksanakan. Ketiga, pendekatan seperti ini mengabaikan fakta bahwa karena kepentingan Mereka dalam Überleben politik, sebagian besar pemimpin menepiskan sifat eksentriknya Yang berlawanan dengan sikap dominan, perasaan Publik dan realitas Politik. Memang Sulit mengesampingkan Variabel idiosinkratik di kebanyakan negara berkembang namun Yang Lebih Penting dianalisa bagaimana Konteks pembuatan kebijakan mendorong tipe-tipe kepemimpinan tertentu dan bukan tipe Yang Verschiedenes. Atau bagaimana faktor idiosinkratik pemimpin mungkin mengubah konteks, mempengaruhi orientasi politik luar negeri pemimpin lainnya. Kedua, pendekatan negara-negara besar yang dominan von kalangan pakar-pakar realis seperti Hans J Morgenthau. Pendekatan ini memandang Politik luar negeri sebagai fungsi konflik Timur-Barat. Singkatnya, politik luar negeri negara-negara berkembang dipandang lemah otonominya. Negara berkembang dipengaruhi rangsangan ekstern mereka bereaksi terhadap prakarsa als situasi yang diciptakan kekuatan eksternal. Kelemahan utama pendekatan ini mengabaikan sumber-sumber dalam negeri dalam politik luar negeri. Ketiga, pendekatan reduksionis ataumode l-Builder. Pendapatnya, politik luar negeri negara berkembang ditentukan oleh proses yang sama dan perhitungan keputusan yang membentuk politik luar negeri negara-negara maju. Perbedaan dasarnya adalah kuantifikasinya. Negara berkembang memiliki sumber-sumber als Kemampuan Yang Kecil. Oleh sebab itu, melaksanakan politik luar negeri dalam skala yang lebih kecil. Pandangan ini berdasarkan asumsi bahwa perilaku semua negara (besar dan kecil, kaya atau miskin, berkembang atau maju) mengikuti Modell pengambilan keputusan aktor rasional. Dikatakan pula, semua negara berusaha meningkatkan kekuasaan als semua negara juga dimotivasi oleh faktor-faktor keamanan. Oleh karena esulah, politik luar negeri negara - negara berkembang persis sama seperti negara maju namun dalam level lebih rendah. Pendekatan ini tidak memperhitungkan karakter khusus seperti modernisasi, pelembagaan politik yang rendah dan Status ketergantungan dalam stratifikasi sistem global. Salah satu ciri-ciri kajian Baru, berbeda dengan tiga pendekatan tadi, menekankan kepada sumber-sumber politik luar negeri dan bagaimana proses modernisasi dan perubahan sosial mempengaruhi perilaku eksternal negara-negara berkembang. Misalnya karya Weinstein tentang politik luar negeri Indonesien yang menghasilkan pandangan adanya tiga tujuan politik luar negeri3. Pertama, mempertahankan kemerdekaan bangsa melawan ancaman yang dipersepsikan. Kedua, mobilisasi sumber-sumber eksternal untuk pembangunan dalam negeri. Dan ketiga, mencapai sasaran-sasaran Yang berkaitan dengan politik dalam negeri seperti mengisolasi salah satu oposisi politik Dari luar negeri Sprachwerkzeuge, memanfaatka legitimasi untuk tuntutan-tuntutan politik Domestik dan menciptakan simbol-simbol nasionalisme dan Persatuan Nasional. Kontra lain kajian baru politik luar negeri negara berkembang menekankan sumber-sumber domestik dan bagaimana proses modernisasi dan perubahan sosial mempengaruhi perilaku eksterrnal. East dan Hagen menggaris bawahi faktor sumber-sumber untuk membedakan dengan ukuran-ukuran faktor itu berupa Anzahl der Beiträge absolut sumber-sumber Yang tersedia dengan faktor modernisasi Yang artinya kemampuna memobilisasi, mengontrol dan menggunakan sumber-sumber ini. Modernisasi itu sendiri dipandang sebagai proses Dimana negara-negara meningkatkan kemampuannya untuk mengontrol als menggunakan sumber-sumbernya. Ini berarti, negara yang modernen punya kemampuan yang lebih besar dalam bertindak. Nicht penting lainnya kajian politik luar negeri negara berkembang menekankan pada posisi ekonomi politik aktor dalam startifikasi sistem global. Johan Galtung seperti dikutip Marshall R Sänger melukiskan dengan jelas tentang stratifikasi dalam sistem internasional ini4. Galtung memaparkan bahwa sistem politik internasional mirip dengan sistem feodal yang terdiri dari negara besar alias oben hund, negara menengah dan regional serta negara berkembang atau negara underdog yang lebih kecil. Dalam konteks ini, ketidaksederajatan menjadi fokus utama. Negara berkembang eksis dalam tatanan dunia ini dicirikan dengan ketidaksederajatan antara negara dalam Ebene pembangunan sosial ekonomi, kemampuan militer dan stabilitas politik dan prestise. Akibatnya, penetrasi luar terada proses pengambilan keputusan negara-negara berkembang. Aktor eksternal berpartisipasi secara otoritatif dalam alokasi sumber-sumber als determinasi sasaran-sasaran nasional. Dalam hal ini banyak karya ilmiah sudah ditulis tentang peranan Dana Moneter Internasional (IWF), perusahaan multinasional dan bantuan luar negeri negara-negara besar. Dari berbagai pendekatan Yang ada, Tulis Hillal dan Korany, analisis Yang memadai terhadap politik luar negeri negara-negara berkembang semestinya mempertimbangkan bahwa politik luar negeri adalah bagian dan paket situasi Umum Dunia Ketiga dan merefleksikan Evolusi situasi ini. Dengan demikian, proses politik luar negeri tak dapat dipisahkan dari struktur sosial domestik atau proses politik domestik. Menurut Hillal und Korany, untuk memahami politik luar negeri Negara Dunia Ketiga Perlu Membrana Kotak hitam. Dunia Ketiga ini banyak dipengaruhi stratifikasi internasional. Meskipun negara berdaulat von negara-negara von Dunia Ketiga, dapat dirembesi von dipenetrasi dan bahkan von didominasi. Oleh sebab itu penting pula melihat struktur weltweit yang mempengaruhi proses pembuatan kebijakan luar negeri. Sedikitnya ada tiga persoalan besar yang dihadapi negara berkembang dalam melaksanakan politik luar negerinya. Pertama, dilema bantuan dan independensi. Negara Dunia Ketiga mengami dilema anara memiliki bantuan luar negeri atau mempertahankan Unabhängigkeit nasional. Kedua, dilema sumber-sumber als tujuan yang lebih menekan von negara berkembang dibandingkan negara maju. Dilema ini menyangkut kemampuan para pengambil kebijakan mengejar tujuan von tengah realisme kemampuan negaranya. Keempat, dilema keamanan dan pembangunan yang merupakan versi modernen dari debat lama senjata atau roti. Sejumlah pakar menilai politik luar negeri terutama merupakan Proses atau Aktivitas Yang Tujuan Utamanya Adalah Mobilisasi Sumber-Sumber eksternal demi pembangunan masyarakat. Dari paparan teoritis tentang berbagai pendekatan untuk memahami politik luar negeri sebuah negara dan spesifik lagi untuk mengetahui Lebih Jauh politik luar negeri negara berkembang, penulis menyusun sebuah kerangka analisis sendiri. Kerangka analisis itu terdiri dari empat pilar yakni, lingkungan domestik, orientasi politik luar negeri, proses pengambilan keputusan als perilaku politik luar negeri. Ada baiknya unsur-unsur ini diuraikan untuk mengetahui bobot dan rangkaiannya dalam meneliti Eingang dan Ausgaben politik luar negeri berkembang. Pertama, dalam unsur Lingkungan Domestik sejumlah faktor dianalisa untuk mengetahui apakah Yang memperkuat dan menghambat politik luar negeri seperti geografi, struktur sosial, kemampuan ekonomi, kemampuan militer dan struktur Politik. Dalam kajian struktur politik dibahas sejauh mana elemen ini Mitgliedschaft peluang atau menghambat para pengambil keputusan. Menyangkut struktur politik diantaranya stabilitas, legitimasi, tingkat institusionalisasi als tingkat duuchtan publik. Faksionalisasi politik als instabilitas domestik biasanya menghambat pelaksanaan sebuah politik luar negeri. Tingkat yang rendah dalam institusionaliasi als tingginya instabilitas politik von sebagian besar negara berkembang menghasilkan sejumlah hal. Salah satunya adalah keutamaan eksekutif, khususnya dalam pengembangan pusat präsidenten yang mendominasi proses pengambilan keputusan. Orientasi politik luar negeri menyangkut salah satu komponen ausgang politik luar negeri. Komponen lainnya adalah keputusan als tindakan. Orientasi adalah cara elit politik luar negeri sebuah negara mempersepsikan dunien dan peran negaranya di dunien. Holsti mendefinisikan orientasi sebuah negara sebagai sikap Umum (sebuah negara) dan komitmen terhadap Lingkungan eksternal, strategi grundlegende untuk mencapai tujuan Domestik dan tujuan serta aspirasi eksternal dan untuk menghadapi ancaman Yang ada. Ia mendefinsikan tiga orientasi yakni isolasi, nonblok dan koalisi. Orientasi ini biasanya stabil. Perubahan berlangsung jika terjadi peralihan radikal struktur politik domestik, keseimbangan regional dan sistem global. Llyod S Ethredge seperti dikutip Jensen melihat adanya dua orientasi einzelnes terhadap sistem politik internasional yakni introvertiert als ekstrovert. Kemudian ia Membran matriks dengan mengkaitkannya dengan unsur dominasi. Selanjutnya unsur proses pengambilan keputusan yang menekankan personalisasi karakter proses pengambilan keputusan als lemahnya institusionalisasi di negara-negara berkembang. Sebenarnya pengambilan keputusan tidak sesedehana itu. Seorang pemimpin mungkin mengambil kata akhir untuk menentukan beberapa alternatif namun ia harus mempertimbangkan banyak variabel als harus mengingat antwort berbagai kelompok domestik yang berpengaruh. Dalam banyak Gegeneinheit utama pengambilan keputusan bukanlah presiden secara einzelnes melainkan presiden sebagai lembaga. Perilaku politik luar negeri Yang merupakan kerangka analisis berikutnya Berisi tindakan dan posisi konkret serta keputusan negara Yang diambil atau disahkan dalam melaksanakan politik luar negeri. Tindak-tanduk politik luar negeri merupakan ekspresi konkret orientasi dalam tindakan spesifik. Pada umumnya perilaku politik luar negeri dicirikan dengan dukungan dari PBB. Sementara itu studi Politik luar negeri misalnya Indonesien sudah banyak dilakukan baik oleh akademisi dalam negeri maupun kalangan peneliti asing. Leo Suryadinata mengkategorikanische kajian politik luar negeri dalam dua pendekatan yakni studi makro dan mikro5. Ia menyebutkan mereka yang studi von makro antara lain von Franklin Weinstein, Anak Agung von Gde Agung von Michael Leifer. Sedangkan studi skala mikro misalnya Dürakukan John M Reinhardt, JAC Mackie, David Mozingo und Dewi Fortuna Anwar. Perlu ditambahkan pula studi mutakhir bersifat mikro terhadap politik luar negeri Indonesien dilakukan Rizal Sukma 6. Studi terhadap politik luar negeri juga biasanya membaginya berdasarkan periode Sukarno dan Soeharto. Sebagian besar studi politik luar negeri Ära Soeharto diterbitkan tahun 1970-an dan awal 1980-an. Studi Yang dilakukan Rizal selesai dalam bentuk disertasi tahun 1997. Jadi tergolong Baru dibandingkan studi terakhir Yang dilaksanakan Leo Yang Terbit tahun 1996. Dimensi politik luar negeri negara-negara berkembang Lebih kompleks dibandingkan dengan Modell untuk studi politik luar negeri negara-negara maju. Lima Modell Yang diajukan Jensen dalam kajian politik luar negeri, tidak mencukupi untuk menguraikan rangkaian Yang terkait dengan politik luar negeri Yang dilakukan negara Sedang berkembang. Unsur-unsur Domestik seperti Pembangunan ekonomi, politik, struktur sosial serta instabilitas Yang terkandung dalam proses perumusan serta aktualisasi politik luar negeri sangat besar pengaruhnya. Bahkan dalam skala tertentu, negara berkembang cenderung memiliki instabilitas tinggi dibandingkan dengan negara maju sehingga polanya tidak ajeg. Dämmung itu faktor sistem internasional dimana hegemoni negar besar juga berpengaruh, perilaku politik luar negeri juga mengikuti arus internasional. Ketergantungan ekonomi dan politik Negara berkembang terhadap negar besar menyebabkan keterbatasan dalam melaksanakan politik luar negerinya. C. G AMES THEORIE 8220Game Theory8221 Merupakan Sebuah Pendekatan Terhadap Kemungkinan Strategi Yang Akan Dipakai, Yang Disusun secara Matematis Agar bis zu diterima secara logis als rasional. Spieltheorie digunakan untuk mencari strategi terbaik dalam suatu aktivitas, dimana setiap pemain didalamnja sama-sama mencapai utilitas tertinggi. Penerapannya banyak dilakukan di berbagai disiplin ilmu seperti biologi, militer, politik, diplomasi, ilmu sosial, dll. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan Dari situasi persaingan Yang berbeda dan melibatkan dua atau Lebih kepentingan. Dalam teori permainan. para pemain seharusnya sibuk memilih alternatif saat itu juga Yang menurut pandangan Mereka, mungkin Perlu digunakan dalam beberapa keadaan Yang Timbul di masa mendatang. Keadaan yang akan datang es tadi digambarkan sebagai hasil dalam suatu permainan. Keseluruhan jajaran hatil yang mungkin akan didapatkan tersebut dapat didefenisikan sebagai prospek. Sie haben noch keine Artikel in Ihrem Warenkorb. Hal ini digambarkan dalam teori permainan sebagai suatu hasil. Strategi merupakan konsep Inti teori permaian. strategi mengharapkan rasionalitas para prilaku para pemain (meskipun ada kemungkinan pembuat keputsan atau pemain Yang 8220rasional8221 itu tadi hanya berupa Suatu Bangun teoritis atau sebuah benda buatan Manusia belaka). Ralph M. Goldman mengatakan, strategi merupakan 8220suatu keseluruhan rencana brtindak yang dipakai seorang pemain dalam mencapai suatu hasil atau serangkaian hasil yang diinginkan dalam keadaan yang merugikan atau konflik 8220, dan terdiri dari 8220semua kesatuan rencana yang berbeda-beda yang dimiliki pemain tersebut untuk menentukan tentang bagaimanakah cara untuk bertindak selanjutnya8221. Sebenarnya. tidak hanya ada satu macam teori permainan saja akan tetapi ada beberapa macam teori permainan yang mengajukan berbagai macam struktur hasil yang mungkin diperoleh. Pada umum nya. Mungkin ada. permainan yang dimainkan antara dua orang yang hasil nya tidak berjumlah nol permainan yang dimainkan antara dua orang yang hasil nya tidak berjumlah nol permainan yang jumlah pemain nya banyak dengan hasil yang berjumlah nol, dan permainan dengan jumlah pemain banyak yang hasil nya tidak berjumlah nol Pada (1) hanya ada dua pemain, dan hasil yang diperoleh salah-satu pihak selalu sama jumlahnya dengan kerugian yang diderta pihak lain, besarnya hasil yang diperoleh kedua pihak tersebut adalah nol. Pada (2) dan (3). yang melibatkan dua atau banyak pemain didalam pertandingan tersebut. para pemain mungkin membagi secara sama perolehan hasil diantara mereka, dan besarnya hasil yang diperoleh salah satu pemain tidak selalu harus sama dengan kerugian yang diderita pemain lainnya. Pada (4), yang melibatkan tiga pemain atau lebih. situasi permainan menghasilkan banyak sekali ciri baru. dan ada kemungkinan bagi dua pemain atau lebih akan bekerja sama melawan pemain lainnya dengan cara menyatukan sumber-sumber mereka yang mengambil keputusan kolektif selama berlangsungnya permainan tersebut Beberapa Penerapan Teori Permainan. Morton Kaplan. William H. Riker. Thomas C. Schelling Kaplan menggambarkan analisa permainan sebagai 8221alat terbaik yang dapat dipakai untuk menganalisa problema mengenai strategi8221 dan beranggapan bahwa seandainya dipakai sebagaimana mestinya maka analisa permainan tersebut 8220mungkin akan memperbesar pemanfaatan keberhasilan dalam kebijaksanaan 8220 P enulisan Kaplan yang kasar dan lepas hampir tidak sebanding dengan pernyataan mengenai arti penting teori tersebut. Teori permainan tersbut tentu saja tidak dapat diterapkan pada fenomena politik dengan cara yang telah dilakukan oleh Kaplan. 8220 Dilema Kaplan yang mendasar 8220, seperti yang dikatakan Meehan dengan tepat, 8220 adalah suatu keinginan untuk mempergunakan teori permainan dengan cara yang benar-benar tidak dapat dibenarkan dewasa ini 8220. seperti yang dikatakan oleh Anatol Rapoport, teori permainan terapan sedikit banyak haruslah memberikan cara-cara pemecahan riil untuk problema yang riil yamg sangat sulit ditangani di dalam matrik permainan 8220. satu-satu nya cara untuk menerapkan teori permainan itu guna melayani kebutuhan penyelidikan politik dengan mengarahkannya pada tujuan lain dan inilah yang telah dilakukan oleh Schelling dalam penyelidikan mengenai konflik dan Riker dalam penyelidikan tentang koalisasi yang pertama adalah dengan menggunakan perangkat kosneptual teori permainan tersebut sebagai suatu alat untuk menjelaskan, dan yamg kedua adalah dengan menggunakan nya sebagai suatu dasar penyelidikan terhadap fenomena empiris. Sementara menguji teori permainan itu, mereka telah mengubah teori tersebut secara sedemikian radikalnya sehingga teori itu telah kehilangan sejumlah besar formalitas dan kekakuannya dan telah menjadi lebih bermanfaat bagi penyelidikan politik. Seperti Kaplan. Riker juga memoergunaka model teori permainan untuk memahami politik internasional. model yang dipakainya adalah suatu permainan yang jumlah permainannya banyak dan hasilnya nol. yang menharapkan para pemain yang rasional. informasi yang lengkap. pembayarannya tambahan atau tawar-menawar di antara para pemain. Riker telah menggunakan tiga prinsip pokok yang dikembangkannya dari model teori permaian tersebut pada data empiris atau historis. Prinsip pokok tersebut adalah prinsip 8220ukuran 8220. prinsip 8220strategi8221, dan prinsip 8220 disequilibrium 8220. Pemehamannya akan prinsip ukuran mendorongnya menarik kesimpulan bahwa usaha-usaha untuk membentuk suatu koalisasi tidak hanya bertujuan memperbesar koalisasi itu sendiri. ukuran besar nya koalisasi tersebut dipertahankan hanya sebesar seperti para pembuat keputusaannya yakin akan meraih kemenangan. hal ini juga tergantung pada informasi yang diperolah mengenai berbagai prinsip mengenai koalisasi. prinsip informasi tersebut merupakan akibat wajar dalam model Riker untuk prinsip ukuran dan selanjutnya dipergunakan dalam penyelidikan mengenai proses-proses yang tercakup daalam pembentukan koalisasi. koalisasi seperti yang dikatakan Riker. pada mulanya adalah 8220proto koalisasi 8220 dan berkembang dengan bertambahnya anggota yang di beri 8220 pembayaran tambahan 8220 apabila satu proto-koalisasi terbentuk, maka anggota yang berada diluar koalisasi tersebut menjadi takut bahwa proto koalisasi itu akan melakukan agresi membentuk proto koalisasi lain. Tetapi tujuannya adalah mengubah suatu 8220proto-koalisasi8221 menjadi 8220 koalisasi yang menang 8220. bagaimana caranya melakukan hal itu. di sinilah prinsip strategi muncul. Strategi dibutuhkan dalam rangka memperbesar kemungkinan meraih keberhasilan dalam mengubah suatum proto-koalisasi menjadi posisi yang menang. Yang ketiga . ada prinsip disequilibrium. Model yang dipilih adalah yang tidak stabil dan tidak memiliki ekuilibrium atau keseimbangan dan seandainya berhasil dicapai suatu ekuilibrium yang bersifat sementara maka ekuilibrium tersebut segera tumbang. dengan demikian, Riker telah mencoba menjelaskan bahwa sangatlah keliru kalau kita beranggapan bahwa politik, hanya karena politik tersebut rasioanl, harus stabil..dalam pembentukan koalisasi, unsur instabilitas (ketidakstabilan) dan disequilibrium (ketidakseimbangan ) selalu ada. Ilmuan politik terkemuka lainnya yang telah menerapkan teori permainan pada politik internasional secara lebih efektif daripada Kaplan dan Riker adalah Schelling. Karya Schelling merupakan 8220suatu sumbangan besar bagi perkembangan teori permainan dan sekaligus suatu contoh yang baik mengenaiketidakbergunaan apa yang dinamakan sebagai suatu pendekatan teori permainan bagi penyelidikan tentang problem politik. Sebenarnya Schelling, sedang berusaha mencari suatu teori permainan yang dapat diterapkan secara lebih bermanfaat oleh ilmuan sosial dan, oleh karena itu, siap melepas kelengkapan formal dan kecermatan teori tersebut dalam rangka membuatnya bermanfaat. Schelling mengembangkan suatu pendekatan baru terhadap konsep 8220langkah 8220 ( move ). Penggolongannya langkahnya berbeda dengan penggolongan teori permainan yang lazim yang bersifat abstrak dan formal, dan akan mempertimbangkan aspek-aspek psikologis dari pemilihan. Schelling juga berusaha mengadakan perubahan pada landasan pemikiran strategis tersebut. Menurut dia, pemilihan strategi lebih ditentukan oleh pertimbangan empiris daripada sekedar pekerjaanformal belakadan meencangkup suatu bagian yang penting dari penyelidikan itu. suatu usaha memahami permainan yang 8220 didorong olrh hasrat campuran 8220tersebut. Teori Permainan. Suatu Penilaian Teori permainan didasarkan pada asumsi tertentu yang mungkin memerlukan dilakukannya suatu penilitian yang cermat. walaupun ketika diterapkan oleh para penganjurannya yang terkemuka, teori tersebut telah mengalami perubahan tertentu. Tetapi sebegitu jauh asumsi tersebut telah menjadi ciri yang melekat dalam teori sehingga akan sulit bagi kita untuk samakali meninggalkan asumsi tersebut. Pertama, teori tersebut menanggap bahwa para penbuat keputusan benar-benar rasional, tidak memikirkan unsur moral dalm keputusan mereka dan memiliki informasi lengkap yang mungkin mereka peroleh. Yang Kedua. inilah hal yang di uraikan oleh oleh Joseph Fletcher. teori permainan tidak tertarik pada etika seseorang, namun hanya pada apa yamg disebut nya sebagai 8220 etika situasi8221. pemain menaruh perhatian pada hasil dan bukan pada proses lanjutan. pada strategi yang mungkin akan dipilih mitranya dan bukan pada mengapa mitranya tadi memilih strategi tertentu tersebut. 1 2. Sistem parlementer (Inggris) F. INTEGRASI, DEMOKRASI DAN PEMBAHARUAN POLITIK Pada waktu anggota DPR/MPR periode 1987-1992 dilantik 1 oktober 1987, para anggota mengangkat sumpah/janji, bahwa mereka akan membela pancasila sebagai dasar negara, sebagai pandangan hidup dan sebagai ideologi nasional. Upacara pelantikan tersebut merupakan puncak penggalangan politik, yang dirintis sejak Seminar II Angkatan Darat bulan Agustus 1966 dan disempurnakan dalam Seminar Hankam bulan November 1967, yang akan dibangun selesai runtuhnya Orde Lama. Dasar rumusan ideologi pancasila sebagai dasar negara resmi dimulai setelah Sidang MPR 1978. Akan tetapi usaha pertama ke arah itu Dasar pemikiran waktu itu adalah bahwa kekacauan ideology menimbulkan kekacauan kehidupan politik. 179terlalu banyak peta, terlalu banyak petunjuk180, begitulah almarhum Mayjen Soewarto, Komandan Seskoad waktu itu, dalam membahas tantanan dan proses politik setelah 1966-1967. Pokok pemikiran Seminar II Angkatan Darat dan Seminar Hankam itu berkisar pada dua masalah. 1. Kesatuan dan persatuan harus dijaga, berapapun biayanya, 2. Stabilitas politik merupakan prasyarat usaha-usaha lain, seperti pembangunan ekonomi, akan tetapi kepanglimaan politik diubah dalam artian, syarat-syarat kehidupan politik tidak lagi didasarkan pada kepanglimaan partai, melainkan kepanglimaan peran unggul ABRI. Karena itu, meskipun prioritas pembangunan adalah ideology pembangunan180 kepanglimaan politik berangsur ditangani oleh tritunggal ABRI-Golkar-Kopri, terutama setelah Pemilu 1971. Dengan segala kelemahan dan kekurangan yang masih ada, ABRI adalah satu-satunya kelembagaan sosial d-politik yang mempertahankan Indonesia secara rasional menyeluruh. Langkah-langkah perluasan kehidupan demokrasi di Indonesia serta pemikiran-pemikiran pembaharuan hanya dapat dilakukan, sejauh persepsi tentang persatuan dan kesatuan tidak terancam. Batasan ini perlu dikemukakan, arena perdebatan tentang 179demokratisasi kehidupan politik180dan180pembaharuan politik180hanyalah dapat dilakukan dengan realistis, apabila kedudukan unggul atau keporosan ABRI diakui sebagai premis dasar. Oleh karena itu, salah satu faktor politik yang harus diakui ialah, bahwa untuk jangka waktu 5-10 tahun mendatang, bobot dari keperosotan peran ABRI akan tetap memainkan peran yang paling menentukan, meski bukan peran satu - satunya. Sebabnya sederhana saja. ABRI adalah satu-satunya kelembagaan sosial - politik, yang mampu menyelaraskan satunya ideology dengan organisasi. Tanpa organisasi ideology akan terbang layang sebagai gagasan lepas. Dengan melalui organisasi, ideology menjadi peta bumi politik, pegangan yang yang dipakai sebagai dasar berbuat, bertindak, dan berkarya. Dalam masyarakat Indonesia yang majemuk dan dalam geografi tanah air kita yang terbentang luas, ABRI adalah ABRI adalah kelembagaan yang paling tidak acak di antara kelembagaan sosial-politik lainnya yang amat acak. Sekarang sudah lebih 20 tahun kita bergumul dengan masalah - masalahpersatuan dan kesatuan. Sudah tiba saatnya untuk memikirkan bagaimana mengisi integrasi nasional tadi dengan demokrasi dan pembaharuan. Generasi yang lahir mereka sepenuhnya mekar dan dewasa dalam alam serba pembangunan. Spontan, berani dan kreatif, mereka tidak ada cacat mental 179pernah merasakan masa penjajahan180 yang dialami kakek-kakek mereka. Jiwa pembaru-ditambah dengan kesadaran, bahwa bangsanya terlibat dalam persaingan ketat dengan kesadaran, bahwa bangsanyaterlibat dlam persaingan ketat dengan bangsa lain didunia membuat mereka hampir-hampir menerima sebagai wajar persoalan mendasar, seperti kesatuan-kesatuan. Dalam pada itu, kita harus sadar, bahwa perubahan cepat yang telah kita alami selama 20 tahun lebih, mau tidak mau memaksa kita untuk memikirkan perlunya pemikiran kea rah partisipasi yang lebih luas daripada yang telah dikerjakan selama ini. Tahap sentralisasi dan integrasi sebagai sasaran pokok, perlu dilengkapi dengan tahap persiapan demokratis melalui keikutsertaan yang lebih tersebar. Kunci persoalannya adalah bagaimana kita mengelolanya sedemikian rupa, sehingga proses demokratisasi tidak diarikan sebagai tahap menuju anarki, apalagi disentegrasi. Sebaliknya setiap tahap harus dapat mencari bentuk-bentuk kelembagaan sosial, ekonomi, dan politik yang makin membuahkan rasa yang memiliki yang lebih luas di kalangan pimpinan masyarakat dari berbagai kalangan dan golongan. Gagasan pembaharuan perlu dikaji secara konseptual dan dicooba secara operasional secara bertahap, agar tiap-tiap kesalahan atau kemelesetan operasional dapat dikoreksi dalam batas-batas kemampuan kendali. Dengan demikian fungsi integrasi diperkuat oleh demokratisasi dan dihidupkan oleh pembaharuan-pembaharuan yang selektif. Setiap keberhasilan dalam mata rantai integrasi, demokratisasi dan pembaharuan, pada gilirannya memperkuat tiap satuan dalam mata rantai. Tapi karena dapat menyalurkan aspirasi yang berbeda-beda setiap lingkungan masyarakat, daerah, adat, bahasa dan keagamaan yang beraneka ragam, tanpa kehilangan kerangka dasar persatuan dan kesatuan. G. PEMBANGUNAN POLITIK MASYARAKAT Pada kenyataannya masyarakat kita belum semuanya paham dan mengerti mengenai politik baik secara khusus ataupun secara keseluruhan. Maka dari itu dengan tujuan untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepada masayrakat perlu kiranya dilakukan yang namanya pendidikan politik. Hal ini bisa dilakukan dalam pendidikan formal, informal ataupun non formal. Hal perlu mengingat seperti yang kita tau saat ini paradigma masyarakat tentang politik sangat kurang baik, mereka memandang dan berkata bahwa politik itu kotor. Benarkah Karena hal itu sehingga angka golput dalam beberapa pemilihan umum begitu meningkat signifikan. Selain itu tujuan dari pendidikan politik itu ditujukan untuk membangun dan meningkatkan partisipasi politik, guna mewujudkan tujuan dari politik itu sendiri seutuhnya sesuai dengan yang tertuang dalam Undang-undang No.2 Tahun 2008 tentang partai politik. H. POLITIK MODERNISASI Beberapa konsekuensi modernisasi harus diperhatikan seiring dengan pembicaraan yang dibahas. Orang-orang mungkin merasa kehilangan kepribadian moral mereka. Komunitas-komunitas yang mungkin kita kenal telah berubah bentuk. Masyarakat yang sedang dalam proses modernisasi diri mencari bentuk baru bagi kesempurnaan, kepastian baru untuk menggantikan sesuatu yang telah hilang melalui perubahan. Semua masyarakat yang memodernisasikan diri berada dalam proses transisi. Efek kondisi-kondisi selama modernisasi adalah tekanan yang yang berlebihan pada kekuasaan. Kekuasaan adalah kompensasi bagi kelemahan dan disintegrasi serta yang paling potensial untuk dipenuhi. Proses modernisasi menghasilkan suatu dorongan kuat pada individu, kepemimpinan, serta kebengisan pada suatu waktu di saat masyarakat industri yang kompleks bergelut dengan masalah hilangnya individualitas, dengan alienasi dan perasaan individu yang berlebihan. Modernisasi merupakan suatu tujuan yang tidak dibatasi pada sebuah tempat atau wilayah tunggal, pada sebuah Negara atau kelas tertentu atau pada sekelompok rakyat dengan hak-hak istimewa. Modernisasi dan keinginan untuk itu, menjangkau seluruh dunia. Jadi, modernisasi adalah sejenis harapan yang khusus. Melekat di dalamnya adalah seluruh revolusi sejarah masa lampau serta seluruh keinginan manusia yang paling tinggi. Apa pun arah yang diambilnya perjuangan untuk menjadi modern memberi arti tertentu bagi generasi kita. Ia menguji pranata dan kepercayaan lama kita. ia meletakkan Negara kita di bursa gagasan dan ideologi. Begitu kerasnya kekuatan yang terjadi sehingga kita terpaksa untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan baru terhadap pranata kita sendiri. Setiap Negara, apakah sudah modern, atau sedang menjadi modern, sama-sama mengharap dan takut akan hasilnya. Contohnya masalah politik kembar yang dihadapi semua pemerinyah yaitu perubahan yang tertata serta suksesi damai di dalam pemerintahan. Pranata demokratis seperti yang kita ketahui telah mengalami transformasi yang begitu radikal di kebanyakan Negara yang sedang menjadi modern sehingga merupakan penyimpangan yang membuta bagi kita kalau tidak mengakui bahwa pranata-pranata tersebut telah berubah menjadi sesuatu yang lain. Pendekatan untuk melihat masyarakat seperti itu sebagai masyarakat yang prademokratis membawa kita pada pandangan bahwa pranata-pranata paksaan tertentu mungkin diperlukan bagi pengaturan dan integrasi dari suatu komunitas yang sedang menjadi modern. Aspek dinamis dari modernisasi bagi studi politik dapat dinyatakan dalam proposisi umum, bahwa modernisasi adalah suatu proses meningkatnya kompleksitas masalah-masalah manusia di dalam mana kepolitikan harus bertindak. Inilah sebabnya mengapa ia menciptakan sejumlah masalah politik. Di dalam ukuran besar, politik menjadi urusan melingkupi deferensiasi peran sekaligus mengintegrasi stuktur organisasional. Namun tindakan-tindakan politik yang muncul dari meningkatnya kompleksitas semacam itu bukanlah tanggapan murni dari para pemimpin politik diluar konteks politik. Yang dimaksud konteks politik tersebut adalah dimana pemerintah melangsungan kewenangan karena struktur-strukturnya berubah begitu pula tanggapan politiknya. Bagi para pengamat yang belajar di dalam tradisi Barat dan menaruh perhatian pada masalah-masalah masyarakat industry modern, suatu cara yang bermanfaat untuk menata hubungan 177hubungan sosial dan politik bagi tujuan - tujuan perbandingan adalah melalui studi tentang stratifikasi social. Modernisasi mungkin bisa digambarkan didalam masyarakat nonindustri sebagai suatu penggantian (transposisi) peran-peran tertentu secara profesional, teknis, administrative serta penggantian institusi-institusi yang mendukung peran-peran ini seperi rumah sakit, sekolah, universitas. Meskipun demikian, masyarakt nonindustri yang sedang menjadi modern kekurangan daya dorongan pemersatu seperti masyarakat industry. Beberapa ciri modernisasi yang terdapat dalam masyarakat industri modern oleh F. X Sutton: 1. Keunggulan norma-norma universal, spesifik dan pencapaian. 2. Tingginya derajat mobilitas social (secara umum, dan tidak harus dalam pengertian mobilitas vertical). 3. System pembagian kerja yang berkembang baik, terpisah dari struktur social lainnya. 4. System kelas 179egaliter180 didasarkan atas pola-pola umum dari pencapaian kerja. 5. Adanya asosiasi yang secara fungsional memiliki struktur khusus dan non-askriptif. 2 1. Teori alienasi adalah teori yang merujuk kepemisahan hal hal yang secara alamiah milik bersama, atau membangun antagonisme diantara hal hal yang dianggap pas sudah berada dalam kesetaraan. 2. Dimensi politik luar negeri Negara berkembang lebih kompleks dibandingkan dengan model untuk studi politik luar negeri negara maju. 3. Games theory merupakan sebuah pendekatan terhadap kemungkinan strategi politik yang akan dipakai, yang disusun secara matematis agar bisa diterima secara logis dan rasional. 4. Politik pada dasarnya adalah hal yang baik untuk diketahui, dipahami untuk diaktualsasikan dalam aktivitas dan partisifasi aktiv masyarakat dalam setiap kegiatan perpolitikan bangsa. Apalagi beberapa hari lagi pesta demokrasi akans segera dilaksanakan. Kita akan dapat mengidentifikasi permasalahan dunia perpolitikan negara kita. Dengan melihat langsung nanti pada pelaksanaan pesta demokrasi tersebut. Jika masyarakat Indonesia partisifasif berarti politik kita baik-baik saja, sebaliknya jika nantinya banyak yang golput atau bahkan tidak memberikan suaranya sama sekali, mak perpolitikan kita harus segera mendapat perhatian yang cepat dan serius. Mengingat saat ini sepertinya telah tertancap dalam paradigma masyarakat mengenai kotornya politk. Wallau alam. 1. Dalam pembahasan teori alienasi harus dicari suatu kesetaraan dalam pemisahan antagonism dan perlu ditingkatkannya pemahaman pembahas tentang teori tersebut. 2. Dalam pemahaman teori politik luar negeri Negara berkembang harus adanya pembahasan dan contoh yang lebih kompleks tentang hal tersebut agar mudah dicerna oleh pembaca. 3. Perlu ditingkatkannnya ketelitian dalam pelaksanaan games theory oleh para pelaku politik karena hal ini mengandung unsur aritmatika. A. Latar Belakang Masaalah Budaya Akademik (Academic Culture) dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian. Kehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang, bergerak maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai tuntutan zaman. Perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan dan kegiatan akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa menjadi harapan dan dambaan setiap insan yang mengabdikan dan mengaktualisasikan diri melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian, terutama mereka yang menggenggam idealisme dan gagasan tentang kemajuan. Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. sikap terbuka antara lain adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di dalam Islam. Selain itu dalam agama islamkita diharapkan dapat berlaku Adil. Dari ketiga hal diatas penulis berkeinginan membuat sebuah makalah yang berjudul 8220Budaya akademik dan etos kerja serta sikap terbuka dan adil dalam islam8221 B. Rumusan Masaalah 1. Memahami budaya akademik dalam pandangan islam 2. Etos kerja, sikap terbuka serta adil menurut perspektif agama Islam Kita dapat memahami budaya akademik, etos kerja, sikap terbuka serta adil dalam pandangan agama Islam. 1. Budaya Akademik 183 Pengertian Budaya Akademik. Cara hidup masyarakat ilmiah yang majemuk, multikultural yang bernaung dalam sebuah institusi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai kebenaran ilmiah dan objektifitas. Budaya Akademik (Academic Culture) dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian. Kehidupan dan kegiatan akademik diharapkan selalu berkembang, bergerak maju bersama dinamika perubahan dan pembaharuan sesuai tuntutan zaman. Perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan dan kegiatan akademik menuju kondisi yang ideal senantiasa menjadi harapan dan dambaan setiap insan yang mengabdikan dan mengaktualisasikan diri melalui dunia pendidikan tinggi dan penelitian, terutama mereka yang menggenggam idealisme dan gagasan tentang kemajuan. Perubahan dan pembaharuan ini hanya dapat terjadi apabila digerakkan dan didukung oleh pihak-pihak yang saling terkait, memiliki komitmen dan rasa tanggung-jawab yang tinggi terhadap perkembangan dan kemajuan budaya akademik. Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya akademik bukan perkara yang mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan akademik, sehingga terjadi kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-norma kegiatan akademik tersebut. Pemilikan budaya akademik ini seharusnya menjadi idola semua insan akademisi perguruaan tinggi, yakni dosen dan mahasiswa. Derajat akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah dicapainya kemampuan akademik pada tingkat guru besar (profesor). Sedangkan bagi mahasiswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang setinggi-tingginya. Khusus bagi mahasiswa, faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi akademik tersebut ialah terprogramnya kegiatan belajar, kiat untuk berburu referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik, dsb. Dengan melakukan aktivitas seperti itu diharapkan dapat dikembangkan budaya mutu (quality culture) yang secara bertahap dapat menjadi kebiasaan dalam perilaku tenaga akademik dan mahasiswa dalam proses pendidikan di perguruaan tinggi. Oleh karena itu, tanpa melakukan kegiatan-kegiatan akademik, mustahil seorang akademisi akan memperoleh nilai-nilai normative akademik. Bisa saja ia mampu berbicara tentang norma dan nilai-nilai akademik tersebut didepan forum namun tanpa proses belajar dan latihan, norma-norma tersebut tidak akan pernah terwujud dalam praktik kehidupan sehari-hari. Bahkan sebaliknya, ia tidak segan-segan melakukan pelanggaran dalam wilayah tertentu, baik disadari ataupun tidak. Kiranya, dengan mudah disadari bahwa perguruan tinggi berperan dalam mewujudkan upaya dan pencapaian budaya akademik tersebut. Perguruan tinggi merupakan wadah pembinaan intelektualitas dan moralitas yang mendasari kemampuan penguasaan IPTEK dan budaya dalam pengertian luas disamping dirinya sendirilah yang berperan untuk perubahan tersebut. Berarti budaya akademik. 1. Mahasiswa yang terlibat dalam berbagai bidang studi dan keahlian 2. Bernaung dibawah Institusi Educative (Perguruan Tinggi) yaitu: (8) proses belajar-mengajar, dan (9) manajemen perguruan tinggi yang baik 2) Tradisi Akademik Pemahaman mayoritas responden mengenai Tradisi Akademik adalah tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan masyarakat akademik dengan menjalankan proses belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa, menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta mengembangkan cara-cara berpikir kritis-analitis, rasional dan inovatif di lingkungan akademik. Tradisi menyelenggarakan proses belajar-mengajar antara guru dan murid, antara pandito dan cantrik, antara kiai dan santri sudah mengakar sejak ratusan tahun yang lalu, melalui lembaga-lembaga pendidikan seperti padepokan dan pesantren. Akan tetapi tradisi-tradisi lain seperti menyelenggarakan penelitian adalah tradisi baru. Demikian pula, tradisi berpikir kritis-analitis, rasional dan inovatif adalah kemewahan yang tidak terjangkau tanpa terjadinya perubahan dan pembaharuan sikap mental dan tingkah laku yang harus terus-menerus diinternalisasikan dan disosialisasikan dengan menggerus sikap mental paternalistik dan ewuh-pakewuh yang berlebih-lebihan pada sebagian masyarakat akademik yang mengidap tradisi lama, terutama dalam paradigma patron-client relationship yang mendarah daging. 3) Kebebasan Akademik Pengertian tentang 8220Kebebasan Akademik8221 yang dipilih oleh 144 orang responden adalah Kebebasan yang dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk bertanggungjawab dan mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan Iptek dan seni yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan akademik meliputi kebebasan menulis, meneliti, menghasilkan karya keilmuan, menyampaikan pendapat, pikiran, gagasan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka akademis. Kebebasan Akademik mengiringi tradisi intelektual masyarakat akademik, tetapi kehidupan dan kebijakan politik acapkali mempengaruhi dinamika dan perkembangannya. Dalam rezim pemerintahan yang otoriter, kiranya kebebasan akademik akan sulit berkembang. Dalam kepustakaan internasional kebebasan akademik dipandang sebagai inti dari budaya akademik dan berkaitan dengan kebebasan. Dalam masyarakat akademik di Indonesia, kebebasan akademik yang berkaitan dengan kebebasan berpendapat telah mengalami penderitaan yang panjang, selama puluhan tahun diwarnai oleh pelarangan dan pembatasan kegiatan akademik di era pemerintahan Suharto. Kini kebebasan akademik telah berkembang seiring terjadinya pergeseran pemerintahan dari Suharto kepada Habibie, dan makin berkembang begitu bebas pada pemerintahan Abdurrahman Wahid, bahkan hampir tak terbatas dan tak bertanggungjawab, sampai pada pemerintahan Megawati, yang makin sulit mengendalikan perkembangan kebebasan berpendapat. Selain itu, kebebasan akademik kadangkala juga berkaitan dengan sikap-sikap dalam kehidupan beragama yang pada era dan pandangan keagamaan tertentu menimbulkan hambatan dalam perkembangan kebebasan akademik, khususnya kebebasan berpendapat. Dapat dikatakan bahwa kebebasan akademik suatu masyarakat-bangsa sangat tergantung dan berkaitan dengan situasi politik dan pemerintahan yang dikembangkan oleh para penguasa. Pelarangan dan pembatasan kehidupan dan kegiatan akademik yang menghambat perkembangan kebebasan akademik pada lazimnya meliputi (1) penerbitan buku tertentu (2) pengembangan studi tentang ideologi tertentu, dan (3) pengembangan kegiatan kampus, terutama demonstrasi dan diskusi yang bertentangan dengan ideologi dan kebijakan pemerintah atau Negara Prinsip Dasar Budaya Akademik atau Standar Suasana Akademik Yang Kondusif. 1. Prinsip kebebasan berfikir (kebebasan dalam ilmiah) 2. Prinsip kebebasan berpendapat Prinsip kebebasan mimbar akademik yang dinamis, terbuka dan ilmiah, sesuai dengan yang diamanatkan dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam implementasinya. 1. Harus dibangun suasana akademik dengan prinsip. ein. Interaksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra bukan dalam bentuk in-loco parentis (Dosen otoritas, superior, Mahasiswa kerdil dan tidak ada apa-apa). B. Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang sama dalam keilmuan dan penelitian, diciptakan secara terencana, sistematis, kontinu, terbuka, objektif, ilmiah. C. Harus diciptakan suasana Perguruan Tinggi yang kondusif yang dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, keamanan dalam proses belajar mengajar (kegiatan akademik). 2. Visi dan misi Perguruan Tinggi yang khas spesifik sampai eksklusif. 3. Mengarah kepada prinsip-prinsip good govermance sesuai dengan kebutuhan use, stakeholders. Meningkatkan Budaya Akademik / SDM Mahasiswa 1. Menitik beratkan pada Plan, Do, Check, Action (PDCA), (Plan) rencana yang tepat, matang dalam setiap aktifitas proses belajar mengajar (Do) dilaksanakan secara optimal, maksimal dan berkesinambungan. (Check) ada upaya komperatif, sinergi dan sinkronisasi yang diinginkan dan tujuan, (Action) ada evaluasi dan gambaran yang logis, ilmiah sehingga dijadikan tolak ukur keberhasilan dan kegagalan 2. Adanya Interaksi kegiatan kurikuler yang terstruktur tepat, baik pada beban kurikulum dan jumlah serta bobot SKS mata kuliah. 3. Model manajemen yang baik dan terstruktur yang mampu mensinkronisasikan antara tujuan pribadi (mahasiswa) dengan visi, misi dan tujuan Perguruan Tinggi, pangsa pasar. 4. Tersedianya sarana, prasarana dan sumber daya (dosen, karyawan) yang memadai. Kesadaran Kritis Dan Budaya Akademik Merujuk pada redaksi UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke empat pasal 19 bahwasanya mahasiswa itu sebenarnya hanya sebutan akademis untuk siswa/ murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya. Sedangkan secara harfiah, mahasiswa8221 terdiri dari dua kata, yaitu Maha yang berarti tinggi dan Siswa yang berarti subyek pembelajar sebagaimana pendapat Bobbi de porter, jadi kaidah etimologis menjelaskan pengertian mahasiswa sebagai pelajar yang tinggi atau seseorang yang belajar di perguruan tinggi/ universitas. Namun jika kita memaknai mahasiswa sebagai subyek pembelajar saja, amatlah sempit sebab meski diikat oleh suatu definisi study, akan tetapi mengalami perluasan makna mengenai eksistensi dan peran yang dimainkan dirinya. Kemudian pada perkembangan selanjutnya, mahasiswa tidak lagi diartikan hanya sebatas subyek pembelajar (study), akan tetapi ikut mengisi definisi learning. Mahasiswa adalah seorang pembelajar yang tidak hanya duduk di bangku kuliah kemudian mendengarkan tausiyah dosen, lalu setelah itu pulang dan menghapal di rumah untuk menghadapi ujian tengah semester atau Ujian Akhir semester. Mahasiswa dituntut untuk menjadi seorang simbol pembaharu dan inisiator perjuangan yang respect dan tanggap terhadap isu-isu sosial serta permasalahan umat manusia. Apabila kita melakukan kilas balik, melihat sejarah, peran mahasiswa acapkali mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, mulai dari penjajahan hingga kini masa reformasi. Mahasiswa bukan hanya menggendong tas yang berisi buku, tapi mahasiswa turut angkat senjata demi kedaulatan bangsa Indonesia. Dan telah menjadi rahasia umum, bahwasanya mahasiswa lah yang menjadi pelopor restrukturisasi tampuk kepemimpinan NKRI pada saat reformasi 1998. Peran yang diberikan mahasiswa begitu dahsyat, sehingga sendisendi bangsa yang telah rapuh, tidak lagi bisa ditutup-tutupi oleh rezim dengan status quonya, tetapi bisa dibongkar dan dihancurkan oleh Mahasiswa. Mencermati alunan sejarah bangsa Indonesia, hingga kini tidak terlepas dari peran mahasiswa, oleh karena itu mahasiswa dapat dikategorikan sebagai Agent of social change (Istilah August comte) yaitu perubah dan pelopor ke arah perbaikan suatu bangsa. Kendatipun demikian, paradigma semacam ini belumlah menjadi kesepakatan bersama antar mahasiswa (Plat form ), sebab masih ada sebagian madzhab mahasiswa yang apriori ( cuek ) terhadap eksistensi dirinya sebagai seorang mahasiswa, bahkan ia tak mau tahu menahu tentang keadaan sekitar lingkungan masyarakat ataupun sekitar lingkungan kampusnya sendiri. Yang terpenting buat mereka adalah duduk dibangku kuliah menjadi kambing conge dosen, lantas pulang duluan ke rumah. Inikah mahasiswa. Padahal, mahasiswa adalah sosok yang semestinya kritis, logis, berkemauan tinggi, respect dan tanggap terhadap permasalahan umat dan bangsa, mau bekerja keras, belajar terus menerus, mempunyai nyali (keberanian yang tinggi) untuk menyatakan kebenaran, aplikatif di lingkungan masyarakat serta spiritualis dan konsisten dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ketauhidan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan Konsep itulah, mahasiswa semestinya bergerak dan menyadari dirinya akan eksistensi ke-mahahasiswaan nya itu. Belajar tidaklah hanya sebatas mengejar gelar akademis atau nilai indeks prestasi ( IP ) yang tinggi dan mendapat penghargaan cumlaude, lebih dari itu mahasiswa harus bergerak bersama rakyat dan pemerintah untuk membangun bangsa, atau paling tidak dalam lingkup yang paling mikro, ada suatu kemauan untuk mengembangkan civitas/ perguruan tinggi dimana ia kuliah. Misalnya dengan ikut serta/ aktif di Organisasi Mahasiswa, baik itu Organisasi intra kampus ( BEM dan UKM ) ataupun Organisasi Ekstra kampus, serta aktif dalam kegiatan-kegiatan lain yang mengarah pada pembangunan bangsa. 183 Pengertian Etos Kerja Etos berasal dari bahasa Yunani (etos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. Dalam kamus besar bahasa Indonesia etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok. secara terminologis kata etos adalah yang mengalami perubahan makna yang meluas. Digunakan dalam tiga pengertian yang berbeda yaitu: - Suatu aturan umum atau cara hidup - Suatu tatanan aturan perilaku. - Penyelidikan tentang jalan hidup dan seperangkat aturan tingkah laku. Dalam pengertian lain, etos dapat diartikan sebagai thumuhat yang berkehendak atau berkemauan yang disertai semangat yang tinggi dalam rangka mencapai cita-cita yang positif. Akhlak atau etos dalam terminologi Prof. Dr. Ahmad Amin adalah membiasakan kehendak. Kesimpulannya, etos adalah sikap yang tetap dan mendasar yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dalam pola hubungan antara manusia dengan dirinya dan diluar dirinya. Dari keterangan diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kata etos berarti watak atau karakter seorang individu atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan yang disertai dengan semangat yang tinggi guna mewujudkan sesuatu keinginan atau cita-cita. Etos kerja adalah refleksi dari sikap hidup yang mendasar maka etos kerja pada dasarnya juga merupakan cerminan dari pandangan hidup yang berorientasi pada nilainilai yang berdimensi transenden. Menurut K. H. Toto Tasmara etos kerja adalah totalitas kepribadian dirinya serta caranya mengekspresikan, memandang, meyakini dan memberikan makna ada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal yang optimal (high Performance). Dengan demikian adanya etos kerja pada diri seseorang pedagang akan lahir semangat untuk menjalankan sebuah usaha dengan sungguh-sungguh, adanya keyakinan bahwa dengan berusaha secara maksimal hasil yang akan didapat tentunya maksimal pula. Dengan etos kerja tersebut jaminan keberlangsungan usaha berdagang akan terus berjalan mengikuti waktu. 183 Fungsi dan Tujuan Etos Kerja Secara umum, etos kerja berfungsi sebagai alat penggerak tetap perbuatan dan kegiatan individu. Menurut A. Tabrani Rusyan, fungsi etos kerja adalah: Pendorang timbulnya perbuatan, Penggairah dalam aktivitas, Penggerak, seperti mesin bagi mobil besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu perbuatan. Kerja merupakan perbuatan melakukan pekerjaan atau menurut kamus W. J.S Purwadaminta, kerja berarti melakukan sesuatu, sesuatu yang dilakukan. Kerja memiliki arti luas dan sempit dalam arti luas kerja mencakup semua bentuk usaha yang dilakukan manusia, baik dalam hal materi maupun non materi baik bersifat intelektual maupun fisik, mengenai keduniaan maupun akhirat. Sedangkan dalam arti sempit, kerja berkonotasi ekonomi yang persetujuan mendapatkan materi. Jadi pengertian etos adalah karakter seseorang atau kelompok manusia yang berupa kehendak atau kemauan dalam bekerja yang disertai semangat yang tinggi untuk mewujudkan cita-cita. 3. Sikap Terbuka dan Adil 183 Pengertian Keterbukaan dan keadilan Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan transparan, yang secara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata, jelas, mudah dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan. Dengan demikian Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya. Kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, keterbukaan atau transparansi berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses penyelenggaraan pemerintahan. Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal darai kata adil yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-wenang. Menurut Ensiklopedi Indonesia kata Adil berart:Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak, Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya, Mengetahui hak dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang berlaku. Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan kewajibannya. MAKNA BUDAYA AKADEMIK DALAM PANDANGAN AGAMA ISLAM 1. Makna Budaya Akademik Dalam Pandangan Islam Telah dijelaskan di muka bahwa hakekat manusia terletak pada amal atau eksistensi diri atau penciptaan kebudayaan yang terus menerus untuk mencapai kesempurnaan dirinya sebagai manusia (full human). Yang menghentikan proses penciptaan kebudayaan ini hanya kalau dia meninggal. Amal, bereksistensi, atau aktifitas budaya (penciptaan, pelestarian, perubahan, penyempurnaan, pemantapan) merupakan kesatuan dari akal, qalbu, dan aksi budaya serta kesadaran akan tujuannya. Tujuan seluruh aktifitas kebudayaan adalah pelaksanaan perintah Tuhan. Allah berfirman 8220 dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku 8220. 1 Wujud penyembahan atau pengabdian manusia kepada Allah adalah melaksanakan tugas sebagai khalifah, memakmurkan bumi, berlaku baik terhadap alam semesta, sesama manusia, dan Allah. Penghambaan, penyembahan, atau pengabdian itu sebenarnya bukan untuk menambahkan agar Allah semakin agung, melainkan kepada manusia itu sendiri. Allah tak berkurang sedikitpun kesempurnaannya. Allah berfirman: 82208230. tetapi jika kamu kafir Maka (ketahuilah), Sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya dan Maha Terpuji 8220. 2 8220 8230.dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allah sedikitpun) karena Sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah, dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana 8220. 3 8220 dan Musa berkata: Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah) Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji . 4 8220 jika kamu kafir Maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu8230.8221 ( QS. Az Zumar. 7 ). Mahasiswa adalah bagian kelas atau spesies manusia. Mahasiswa menempati posisi penting, strategis, dan terhormat dari kelas manusia. Lebih banyak manusia yang gagal atau kandas dalam mencita-citakan dirinya menjadi mahasiswa. Tidak sedikit orang yang menyatakan 8220masa depan suram8221 ketika mereka tidak diterima di perguruan tinggi di mana mereka melakukan test penerimaan mahasiswa baru. Karena itu menjadi mahasiswa merupakan anugerah Allah yang pantas disyukuri. Allah berfirman: 8220 dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih . 5 Karena eksistensi mahasiswa adalah belajar, maka ia disebut sebagai manusia pembelajar yang pengertiannya amat luas, yaitu bukan hanya belajar di sekolah atau perguruan tinggi, bukan hanya kursus-kursus dan pelatihan (on the job atau off the job) di berbagai perusahaan, melainkan mencakup: a. mulai bersikap jujur, pertama-tama terhadap diri kita sendiri b. mulai menerima tanggung jawab yang sesuai dengan kapasitas diri kita c. mulai dapat diandalkan dan di pegang kata-katanya d. mulai mengembangkan kepedulian sosial dan lingkungan e. mulai bersikap adil terhadap sesama tanpa diskriminasi f. mulai mengembangkan keberanian menyatakan dan mengaktualisasi diri g. mulai menjadi rasional tanpa harus memutlakkan buah pikiran kita yang relatif itu h. mulai rendah hati dan menyadari keterbatasan diri i. mulai pendisiplin diri (pengaharapan, hasrat, energi, waktu) j. mulai bersikap optimis tanpa menjadi naif k. mulai menyatakan komitmen dan menepatinya l. mulai memprakarsai sesuatu yang baik sekalipun tidak profitable m. mulai bertekun (perseverance) dalam mengerjakan sesuatu n. mulai mampu bekerja sama dengan orang-orang yang berbeda dengan kita o. mulai saling menyayangi satu sama lain p. mulai memberikan dorongan dan membangkitkan hati yang lesu q. mulai memaafkan dan mengampuni kesalahan orang r. mulai murah hati dan senag berbagi s. mulai memanfaatkan peluang dan kesempatan t. mulai mengahayati persudaraan sesama umat, sesama bangsa, dan sesama manusia. Semboyan manusia pembelajar antara lain (Harefa,2000:vi) 8220Belajar dan mengajar secara berkesinambungan harus menjadi bagian dari pekerjaan8221, begitu kata Peter F. Drucker. Dan hakikat manusia pembelajar itu sendiri adalah Setiap orang (manusia) yang bersedia menerima tanggung jawab untuk melakukan dua hal penting, yakni, pertama, berusaha mengenali hakikat dirinya, potensi dan bakat-bakat terbaiknya, dengan selalu berusaha mencari jawaban yang lebih baik tentang beberapa pernyataan eksistensial seperti 8220Siapakah aku8221, 8220Dari manakah aku datang8221, 8220Ke manakah aku akan pergi8221, 8220Apakah yang menjadi tanggung jawabku dalam hidup ini8221, dan 8220Kepada siapa aku harus percaya8221 dan kedua, berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya itu, mengekspresikan dan menyatakan dirinya sepenuh-penuhnya, seutuh-utuhnya, dengan cara menjadi dirinya sendiri dan menolak untuk dibanding-bandingkan dengan segala sesuatu yang 8220bukan dirinya8221. Dalam Islam dijelaskan bahwa wahyu yang pertama adalah perintah belajar (membaca) yang tertulis (kitab suci) atau yang tidak tertulis (alam semesta). Allah berfirman 8220 bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan 8220. 6 Esensi ayat ini manusia (atas nama Allah) hendaklah membaca, mempelajari apa saja yang diciptakan Allah. Manusia, khususnya mahasiswa, yang setengah hati atau kurang memiliki daya fitalitas dalam membaca, meneliti fenomena alam ciptaan Allah untuk dimanfaatkan sebagai penunjang kehidupan manusia, tidak menghargai diri sebagai insan akademis. Harga diri insan akademis dapat dirumuskan: pertama, mengenai sikap perasaan, dan evaluasi mengenai diri sendiri kedua, mengenai proses berpikir, mengingat, dan persepsi mengenai diri sendiri 7. Artinya watak diri insan pembelajar adalah keseluruhan potensi internal diri itulah yang tampil mengemuka sehingga dapat dibedakan secara tegas dengan insan non akademis, dan insan non pembelajar. Budaya insan akademis bukanlah jenis manusia yang bekerja atas dorongan emosional 8220hantam dulu urusan belakang8221, melainkan penerapan harga diri secara utuh sebagaimana baru saja disebutkan itu dan emosi menjadi salah satu komponennya, khususnya menjadi pendorong untuk memperoleh sukses secara akademis yang memiliki karakter berpikir kritis, kerja keras, jujur, dan fair dalam menggapai prestise akademis dan selanjutnya bermuara pada kualitas diri sebagai manusia yang sepenuh-penuhnya. Indikasinya antara lain: memiliki pengetahuan, berilmu, sikap belajar lebih lanjut, unggul, kompeten, berkepribadian siap pakai, produktif, dan profesional 8. Yang secara singkat menurut Islam adalah wakil Tuhan di bumi (khalifat-llah fi al ard) yang memiliki tanggung jawab kehidupan alam semesta secara makmur, damai, dan sejahtera. ETOS KERJA, SIFAT TERBUKA DAN ADIL DALAM PANDANGAN AGAMA 1. Etos kerja dalam pandangan agama islam Sesungguhnya dikotomi antara kerja dengan belajar tidak perlu terjadi. Karena, apabila kita menghayati ikrar kita secara mendalam pada proposisi Iyyaka nabudu wa iyyaka nastain dalam surat Al-Fatihah, maka dunia kehidupan kaum Muslimin bernuansa ibadah yang sangat kental. Dalam firman-Nya yang lain, Allah mengatakan, Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah, 9.Sehingga, jelas-jelas tidak ada pemisahan antara yang sakral dengan yang profan, yang duniawi dengan yang ukhrawi. Ketika mengomentari ayat, Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad (perjanjian) itu 10.Raghib Isfahani, sebagaimana dikutip Seyyed Hossein Nasr (1994) mengatakan bahwa perjanjian-perjanjian itu meliputi perjanjian-perjanjian antara Tuhan dan manusia, yakni kewajiban-kewajiban manusia kepada Tuhan perjanjian antara manusia dan dirinya sendiri dan perjanjian antara individu dan sesamanya. Dengan demikian, perjanjian (uqud) yang dirujuk pada ayat tersebut berkisar antara pelaksanaan shalat sehari-hari sampai menjual barang dagangan di bazaar, dari sembah sujud hingga kerja mencari penghidupan. Berangkat dari pandangan dunia tradisional tersebut yang tidak mendikotomikan antara yang sakral dan yang profan, maka etos kerja kaum Muslim selayaknya memperhatikan kualitas pekerjaannya. Ini artinya, dalam bekerja karakteristik spiritual tetap terjaga dan terpelihara yakni pekerjaan itu dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap kerja berarti kesiapan untuk bertanggung jawab di hadapan Yang Mutlak karena kerja adalah saksi bagi semua tindakan manusia. Dalam ushuluddin disebut-sebut perihal konsep maad atau qiyamah yang bila diterjemahkan dalam keseharian akan sangat mendukung sekali terhadap profesionalisme dalam bekerja. Di sini konsep maad atau qiyamah bukanlah suatu konsep di langit-langit Platonik melainkan sesuatu yang hidup, membumi. Penghayatan yang mendalam terhadap prinsip maad akan berimplikasi positif dan konstruktif terhadap perkembangan kepribadian kaum Muslim. Setidaknya dengan menghayati prinsip tersebut, pemuda Muslim tidak mengenal istilah pengangguran. Konon, praktik shalat wajib di kalangan Syiah yang mencakup shalat fajr, shalat siang hari (Zhuhur dan Ashar), dan shalat malam hari (Maghrib dan Isya), merupakan refleksi etos kerja mereka yang begitu tinggi dan manifestasi produktivitas dalam berkarya. Artinya, bila kaum Syiah selesai melaksanakan shalat siang hari, maka setelah selesai shalat dan zikir, mereka akan kembali bekerja dengan semangat yang tetap terjaga. Bukan meneruskannya dengan aktivitas yang kurang produktif dan tidak bermanfaat. Kerja berkaitan erat dengan doa dan hidayah bagi semua masyarakat tradisional dan kaitan ini dirasakan dan diaksentuasikan dalam Islam, tulis Nasr (1994). Dengan mengamati lafaz adzan Syiah, dengan formulasi hayya ala al-shalah, hayya ala al-falah, dan hayya ala khair al-amal, Nasr menyimpulkan bahwa shalat dan kerja memiliki keterkaitan yang prinsipal. Di sana hubungan antara shalat, kerja, dan amal saleh selalu ditekankan, lanjutnya. Perspektif Islam yang padu, menolak membedakan antara yang sakral dan yang profan, yang ukhrawi dan yang duniawi, yang religius dan yang sekular atau, secara lebih spesifik, antara shalat dan kerja. Implikasi praktisnya adalah bahwa sebagaimana kita mencoba khusyu dalam shalat, maka begitu pula dalam bekerja kita mencoba untuk meng-khusyu-kan diri. Dalam bahasa bisnisnya, berusaha bersikap lebih profesional. Lebih jauh, sebagaimana ketakutan pada Tuhan dan tanggung jawab kepada-Nya dalam ekspresi shalat kita, maka demikian pula kita dalam pekerjaan kita. Karena, Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu. 183 Enam Etos Kerja Menurut Islam (6 prinsip kerja seorang muslim) 1. Kerja adalah perwujudan rasa syukur atas rahmat dan nikmat Allah. QS. Saba8217,34. 13 8220Bekerjalah untuk bersyukur kepada Allah, dan sedikit sekali dari hamba-hambaku yang bersyukur8221. 2. Kerja berorientasi hasil yang baik (hasanah) dunia dan akhirat. QS. Al-baqarah,2. 202 8220Mereka itulah orang-orang yang mendapat bagian dari apa yang mereka usahakan8221. 3. Kerja berdasarkan realibility (kuat fisik dan mental) dan integrity (jujur, amanah). Perpaduan emosional, intelektual dan spritual. QS. Al-Qashash, 28. 26 8220 Sesungguhnya oarng yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya8221. 4. Kerja berdasarkan semangat dan kerja keras pantang menyerah. Pekerja keras tidak mengenal kata gagal. 5. Kerja cerdas, memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara tepat (pengetahuan), terampil dan terencana, akurat. 6. Kerja Ikhlas, merupakan amal dan ibadat yang perlu dihayati, bukan sekedar membayar kewajiban atau tanggung jawab (kesalehan individual dan komunal, fastabiqul khairat). 183 Janji Allah Bagi Etos Kerja Yang Baik 1. Allah hamparkan jalan untuk menuju sukses QS. Ath-Tholak, 65. 3 8220Allah berikan rezki dari segala arah tanpa disangka-sangka8221. 2. Allah jamin kehidupan yang sehat sejahtera QS. Al-8216Araf, 7 :95-96 8220Allah ganti kesusahan dengan kesenangan, Allah beri berkah dari langit dan dari bumi8221. 3. Allah beri balasan untuk dunia dan akhirat 2. Sikap Terbuka pandangan Islam Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di dalam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur. Bentuk-bentuk tidak jujur antara lain adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sebagai bangsa, kita amat prihatin, di satu sisi, kita (bangsa Indonesia) merupakan pemeluk Islam terbesar di dunia, dan di sisi lain sebagai bangsa amat korup. Dengan demikian terjadi fenomena antiklimak. Mestinya yang haq itu menghancurkan yang bathil, justru dalam tataran praktis seolah-olah yang haq bercampur dengan yang bathil. Tampilan praktisnya, salat ya, korupsi ya. Ini adalah cara beragama yang salah. Cara beragama yang benar harus ada koherensi antara ajaran, keimanan terhadap ajaran, dan pelaksanaan atas ajaran. Dapat dicontohkan di sini, ajaran berbunyi Artinya. 8220 8230.Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan - perbuatan) keji dan mungkar8230..8221 11 Manusia merespon terhadap ajaran (wahyu) itu dengan iman. Setelah itu ia mewujudkan keimanannya dengan melakukan salat dan di luar pelaksanaan salat mencegah diri untuk berbuat keji dan munkar. Termasuk koherensi antara ajaran, iman, dan pelaksanaan ajaran adalah jika terlanjur berbuat salah segera mengakui kesalahan dan memohon ampunan kepada siapa ia bersalah (Allah atau sesama manusia). Jika berbuat salah kepada Allah segera ingat kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya. Artinya. 8220 dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka8230. 8220 12.Jika berbuat salah kepada manusia segera meminta maaf kepadanya tidak usah menunggu lebaran tiba. Pengakuan kesalahan baik terhadap Allah maupun kepada selain-Nya ini merupakan sikap jujur dan terbuka. Menurut Islam sikap jujur dan terbuka termasuk baik. Nabi bersabda: . . . ( ) Artinya: (Sesungguhnya jujur itu menggiring ke arah kebajikan dan kebajikan itu mengarah ke surga. Sesungguhnya lelaki yang senantiasa jujur, ia ditetapkan sebagai orang yang jujur. Sesungguhnya bohong itu menggiring ke arah dusta. Dusta itu menggiring ke neraka. sesungguhnya lelaki yang senantiasa berbuat bohong itu akan ditetapkan sebagai pembohong. Muttafaq 8216alaih (an-Nawawi, t. th.:42)). 3. Bersikap Adil menurut pandangan Islam Secara leksikal adil dapat diaritikan tidak berat sebelah, tidak memihak, berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang (Kamus Besar, l990 :6-7) Dari masing-masing arti dapat dicontohkan sebagai berikut: (1) Cinta kasih seorang ibu terhadap putra-putrinya tidak berat sebelah. (2) Dalam memutuskan perkara, seorang hakim tidak memihak kepada salah satu yang bersengketa.(3) Di dalam menjalankan tugasnya sebagai hakim, Hamid selalu berpegang kepada kebenaran. (4) Sudah sepatutnya jika akhlaqul-karimah guru diteladani oleh murid.(5) Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak berbuat sewenang-wenang terhadap yang dipimpin. Dari masing-masing contoh ini dapat disimpulkan bahwa sikap adil amat positif secara moral. Karena sifat yang positif, tentu sikap adil didambakan oleh banyak orang. Dalam contoh-contoh di atas, sikap adil bersikap positif atau menguntungkan orang lain. Adil juga dapat dartikan tingkah laku dan kekuatan jiwa yang mendorong seseorang untuk mengendalikan amarah dan syahwat dan menyalurkannya ke tujuan yang baik (al-Hufiy, 2000: 24). Dalam definisi ini dapat dipahami bahwa adil adalah kondisi batiniah seseorang yang berbentuk energi. Energi ini mendesak keluar untuk mengendalikan amarah dan kemauan-kemauan hawa nafsu sehingga perbuatan yang keluar menjadi baik. Yang mestinya orang itu menuruti hawa nafsu, karena kendali sikaprbuatannya menjadi terarah, tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Adil dapat diartikan menempatkan berbagai kekuatan batiniah secara tertib dan seimbang 13.Kekuatan yang dimaksud adalah al-hikmah, asy-syaja8217ah, dan al-8216iffa. al-Hikmah berarti kecerdasan. Orang cerdas dapat membedakan antara yang benar dan salah, baik dan buruk, haq dan batal secara tepat, tetapi belum tentu ia selalu memilih yang benar, yang baik, dan yang haq. Asy-syaja8217ah berarti berani tanpa rasa takut. Al-8216ffah berarti suci. Ketiga sifat utma ini jika tidak seimbang menjadi tidak baik. Orang amat cerdas atau genius tetapi kecerdasannya dapat dijadikan alat untuk mengelabuhi orang lain karena tidak ada 8216iffah di dalam dirinya. Orang selalu berani menangani setiap masalah yang dihadapi, tentu akan menampakkan profil preman karena tidak ada al-hikmah dan 8216iffah di dalam dirinya. Orang cerdas dan berani lalu digunakan untuk mengeruk kekayaan negara secara tidak syah adalah tidak baik karena tidak 8216iffah di dalam dirinya. Orang selalu hanya memilih kesucian dalam semua suasana secara terang-terangan tentu dapat membahayakan diri sendiri. Jika antara al-hikmah, asy-syaja8217ah, dan al-8216iffah berpadu secara seimbang dalam diri seseorang, maka orang itu akan bersikap adil. Orang berani melakukan sesuatu setelah ditimbang-timbang bahwa sesuatu itu baik menurut akal dan menurut pertimbangan syariat juga baik. inilah gambaran perbuatan adil. Berarti, ia berani berbuat karena benar. Orang tidak berani berbuat juga karena benar, adalah bersikap adil, bukan karena takut. Dengan dimikian adil adalah puncak dari ketiga sifat utama tersebut. Islam memandang sikap adil amat fundamental dalam struktur ajaran. Kata adil dan berbagai turunannya seperti. ya8217dilun, i8217dilu, 8216adlun, dan ta8217dili diulang sebanyak 28 kali di dalam Alquran. Karena itu Allah memerintah kepada kita supaya berlaku adil dalam semua hal. Allah berfirman: Artinya. 8220. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. 8221 14 Kata adil sinonim dengan al-qish. Kata ini dan berbagai derivasinya, umpama: iqshitu, al-muqshitun, dan al-qashitun terulaqng sebanyak 25 kali dalam Alquran (8216Abd al-Baqiy, t. th. :P690). Kadang-kadang kata adil dan kata al-qisht disebut secara besama-sama dan satu sama lain berarti sama. Contohnya adalah: Artinya. 8220 dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil 8220. 15 Karena baik secara rasional maupun syariah bahwa sikap adil itu adalah baik dan positif, tetapi di sisi lain kita merupakan pemeluk agama Islam terbesar dunia dan di saat yang sama dikenal sebagai bangsa dengan aneka predikat yang tidak baik seperti KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme), maka untuk merubah citra buruk itu salah satu cara strategis adalah membudayakan sikap adil dalam semua lapangan kehidupan. Untuk mewujudkan sikap adil harus dilatih terus menerus secara berkesinambungan, yang bererti pembiasaan berlaku adil. 8220Mulai sekarang, mulai yang sederhana, dan mulai dari diri sendiri8221,Inilah komitmen untuk mulaiu pembiasaan berlaku adil. Jika langkah awal ini dapat dilalui dengan baik, tentu mudah menjalar kepada orang lain, apalagi kalau yang memulai komitmen itu adalah orang yang memiliki pengaruh di masyarakat di mana ia berada karena salah satu naluri manusia adalah meniru idola. Jika idola tidak bersikap adil, tentu para fansnya akan meniru tidak adil pula. Dalam Islam orang yang paling pantas untuk di dudukkan sebagai idola untuk ditiru dan diteladani adalah Rasulullah SAW. Allah berfirman Yang Artinya. 8220 Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah 8220 16.Selain itu 8216Aisyah, istri Rasulullah, menyebutkan bahwa akhlak beliau adalah Al-Quran 8220kana khuluqulm Al-Quran8221 (H. R Muslim dari 8216Aisyah). Kiranya terlalu pantas jika idola pertama seluruh umat Islam adalah Rasulullah. Hingga sekarang Rasulullah adalah orang yang paling berpengaruh di dunia (rangking pertama) dari seratus orang yang paling berpengaruh di dunia 17. Cukup banyak contoh-contoh sikap adil yang ditampakkan oleh Rasulullah, antara lain: An-Nu8217man bin Basyir mengatakan, 8220Ayahku memberi sesuatu pemberian kepadaku. Lalu ibuku Amrah bin Rawahah berkata, 8220Aku tidak rela sebelum engkau persaksikan hadiah itu di hadapan Rasulullah SAW8221. Ayahku lalu menghadap Rasulullah SAW dan berkata, 8220Ya Rasulullah, sesungguhnya aku telah membarikan suatu pemberian kepada anakku dari Amrah bin Rawahah. Kemudian aku diperintahkannya supaya bersaksi kepada Tuan8221 Rasulullah SAW lalu berkata, 8220Apakah engkau juga telah memberi kepada semua anakmu pemberian seperti ini8221 An-Nu8217man menjawab, 8220Tidak8221. Beliau lalu bersabda, 8220bertaqwalah kepada Allah dan berlaku adillah terhadap anak-anakmu8221 Kemudian ayahku pulang dan menarik kembali pemberiannya. Dan Ada orang perempuan Makhdzumiyyah mencuri. Kejadian itu sangat orang-orang Quraisy. Mereka berkata, 8220Siapakah yang akan membicarakan hal ini kepada Rasulullah SAW8221 Tidak ada seorangpun yang berani kecuali (kekasih wanita itu) Usman bin Zaid r. a. Lalu ia membicarakan hal tersebut dengan Rasulullah SAW. Beliau berkata, 8220Apakah kamu akan bertindak sebagai pembela dalam pelanggarana hukum Allah8221 Kemudian Rasulullah SAW berdiri serta berkhotbah. Di antara isi khotbahnya beliau bersabda, 8220Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kamu adalah apabila ada seorang dari golongan bangsawan mencuri, mereka biarkan saja, tetapi bila yang mencuri itu dari golongan bawah (lemah), dia dijatuhi hukuman. Demi Allah andaikata Fatimah putri Muhammad mencuri, pasti akan kupotong tangannya.8221 18 Al-Quran menggunakan pengertian yang berbeda-beda bagi kata atau istilah yang bersangkut-paut dengan keadilan. Bahkan kata yang digunakan untuk menampilkan sisi atau wawasan keadilan juga tidak selalu berasal dari akar kata adl. Kata-kata sinonim seperti qisth, hukm dan sebagainya digunakan oleh al-Quran dalam pengertian keadilan. Sedangkan kata adil dalam berbagai bentuk konjugatifnya bisa saja kehilangan kaitannya yang langsung dengan sisi keadilan itu (tadilu, dalam arti mempersekutukan Tuhan dan adl dalam arti tebusan). Kesimpulan di atas juga diperkuat dengan pengertian dan dorongan al-Quran agar manusia memenuhi janji, tugas dan amanat yang dipikulnya, melindungi yang menderita, lemah dan kekurangan, merasakan solidaritas secara konkrit dengan sesama warga masyarakat, jujur dalam bersikap, dan seterusnya. Menurut Abdul Halim Hifni, Syariat Islam menuntut kita untuk berbuat adil dalam segala hal dan adil dengan semua orang dengan memberikan hak masing-masing sesuai dengan haknya. Diri kita memiliki hak yang harus diberikan kepadanya. Kerabat, tetangga memiliki hak atas diri kita demikian pula masyarakat. Memberi hak kepada orang yang harus menerimanya adalah wajib dan tidak memberikannya adalah satu kezaliman. Sesuai dengan firman Allah. 8220Dan Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorongmu untuk berbuat tidak adil. Bersikap adillah karena adil itu lebih dekat kepada taqwa8221 19. Adil terhadap Siapapun itu orangnya, berarti anda harus memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan pendapatnya secara bebas dan terbuka. 1. Budaya akademik (Academic culture). Budaya Akademik dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati, dimaknai dan diamalkan oleh warga masyarakat akademik, di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga penelitian. Dalam islam kita dianjurkan untuk menempuh pendidikan yang paling tinggi, oleh karenanya setiap insan yang bisa menempuh kediatan akademisi dengan baik sesuai norma agam islam akan beroleh tempat yang tinggi di akhirat kelak. 2. Etos kerja menurut islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenal lelah, tetapi kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara. Dengan kata lain, orang yang berkerja adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan enaganya untuk kebaikan diri, keluarga, masyarakat dan negara tanpa menyusahkan orang lain. Oleh karena itu, kategori ahli Syurga seperti yang digambarkan dalam Al-Qur8217an bukanlah orang yang mempunyai pekerjaan/jabatan yang tinggi dalam suatu perusahaan/instansi sebagai manajer, direktur, teknisi dalam suatu bengkel dan sebagainya. Tetapi sebaliknya Al-Quran menggariskan golongan yang baik lagi beruntung (al-falah) itu adalah orang yang banyak taqwa kepada Allah, khusyu sholatnya, baik tutur katanya, memelihara pandangan dan sikap malunya pada-Nya serta menunaikan tanggung jawab sosialnya seperti mengeluarkan zakat dan lainnya 3. Inti sikap terbuka adalah jujur, dan ini merupakan ajaran akhlak yang penting di dalam Islam. Lawan dari jujur adalah tidak jujur, islam sangat mengutamakan tindakan yang jujur dan adil. Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa, dan dapat dijadikan sumber referensi serta apabila ada kekurangan atau ada salah dalam penulisan dalam makalah ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Diantara anggapan yang banyak beredar dalam masyarakat kita dewasa ini tentang tatto adalah kedudukannya sebagai bagian dari seni (Part of Art). Ber-tatto adalah kegiatan seni grafis dengan menggambar sebuah pola atau desain.1 Dengan kata lain, selain berwujud artefak nyata yang dapat dilihat dan dirasakan, tatto adalah entitas yang memiliki nilai-nilai estetis yang mampu mengekspresikan perasaan emosional pemiliknya secara individual dan subjektif dan suka - suka.2 Di Indonesia, konsumsi paling banyak terhadap tatto dilakukan oleh kelompok remaja. Misalnya komunitas Punker dan Rocker. Menurut mereka, selain mampu mewadahi kreativitas dan menjadi ekspresi seni, tatto dibuat untuk menunjukkan identitas kelompok. Untuk memasang tattopun tidaklah susah, di sepanjang jalan Malioboro (Yogyakarta) seseorang bisa memasang tatto (temporal) dengan waktu yang singkat dan biaya yang sangat terjangkau. Tak hanya itu, trend tatto ini, juga gencar dilakukan oleh banyak seniman dan musisi tanah air. Sebut saja Tora Sudiro, Nava Urbach dan Sella Marcia yang dengan bangganya memamerkan tatto mereka. Menurut Hatib Abdul kadir Olong, tatto di kalangan para pemuda adalah budaya tanding (counter culture). Yaitu budaya yang dikembangkan oleh generasi muda sebagai ajang perjuangan melawan pengawasan kelompok dominan (orang tua, kalangan elite masyarakat, norma sosial yang ketat, dan sebagainya). Perjuangan yang ditunjukkan antara lain dalam bentuk pakaian, sikap, bahasa, musik, hingga gaya. Dengan kata lain, tato secara ideal merupakan bentuk penantangan, protes politis, hingga perang gerilya semiotik terhadap segala sesuatu yang berciri khas kemapanan.3 Agaknya, telah terjadi pergeseran paradigmatik dalam masyarakat tentang pemaknaan tatto. Jika dahulu, tatto identik dengan sosok penjahat dan kriminal, maka sekarang, tatto tidak dapat digunakan sebagai satu 8211 satunya tolok ukur dalam menilai apakah seseorang itu jahat atau tidak.4 Meskipun masih banyak kalangan yang menganggap bahwa pemakaian tatto adalah sesuatu yang tabu, tetapi ada sebagian kalangan yang lain yang tampaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Tato Temporer dan Permanen dalam Islam (Foto: Doamustajab) Dari perspektif sosiologis, counter culture merupakan gejala sosial yang lumrah terjadi, apalagi dalam masuarakat majemuk. Keinginan untuk eksis, dan pergerakan untuk mencari perhatian lebih adalah sesuatu yang wajar. Namun tentu saja, budaya baru tersebut tak lepas dari nilai positif dan negatif yang meliputinya. Meskipun tak ada tolok ukur yang pakem dalam menentukan apakah sebuah budaya termasuk 8220baik8221 atau 8220buruk8221, setidaknya dengan melihat dampak 8211 dampak yang diakibatkan olehnya, akan memberikan kita gambaran tentang bagaimana kita harus menyikapinya. Dampak 8211 dampak inilah yang akan dibahas dalam bab selanjutnya. Kajian Historis Definisi tatto dan Sejarah Perkembangannya Untuk mendapatkan gambaran yang memadai mengenai sejauh mana tatto eksis dalam kehidupan masyarakat kita dan apa serta bagaimana jenis tatto yang banyak digunakan, penting diungkapkan terlebih dahulu sejarah perkembangan tatto tersebut. Paparan ini, juga akan digunakan sebagai pertimbangan 8211 pertimbangan dalam menarik konklusi dari keseluruhan analisa yang digunakan. Tatto berasal dari bahasa Tahiti, Tatau, yang berarti tanda atau gambar pada kulit seseorang yang dibuat dengan cara menusuk, menggores, ataupun melukai dengan sesuatu alat yang tajam atau runcing yang telah dicelupkan kedalam tinta, sehingga bekas luka tersebut akan membekas seumur hidup. Sehingga sebenarnya tatto adalah bekas luka tersebut.5 Dalam catatan Ady Rosam, Dosen seni rupa, universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, tatto tertua di dunia adalah tatto Mentawai.6 Menilik sejarahnya, masing 8211 masing kebudayaan memiliki alasan tersendiri dalam pemakaian tatto. Bangsa Yunani kuno memakai tatto sebagai tanda pengenal para anggota badan intelijen mereka. Sebuah tatto menunjukan pangkat dari si mata-mata tersebut. Berbeda dengan bangsa Romawi yang menggunakan tattoo untuk tanda bahwa seseorang itu berasal dari golongan budak.7 Adapun di Mentawai, tatto mempunyai beragam makna dan fungsi. Tatto bagi Suku Mentawai merupakan identitas dari individu dalam kelompok. Masing-masing bentuk gambar tatto, mencerminkan sebuah status Sosial khusus. Seorang dukun mempunyai tatto bermotif bintang di bagian bahu, tatto bermotif binatang menandakan sebagai seorang pemburu binatang. Sedang tatto yang bermotif lingkungan seperti batu, tumbuh-tumbuhan merupakan suatu bentuk sinergitas masyarakat dengan alam8 Secara umum, dapat disimpulkan bahwa tatto dalam sejarah awalnya lebih dianggap sebagai sesuatu kebutuhan yang primer dari pada fungsinya sebagai ekspresi seni. Motif pembuatan tatto di masa 8211 masa itu adalah. (1) penanda suatu identitas tertentu (2) wujud manifestasi mistisme yang berdasarkan keyakinan akan sakralitas gambar 8211 gambar dalam tatto. Dan dalam presentasi kecil, (3) dipakai untuk menghias diri. Begitulah perkembangan pemahaman masyarakat tentang tatto. Sedangkan jika dilihat dari bahan serta cara membuatnya, tatto juga terus mengalami perkembangan sesuai dengan kondisi masyarakat dan level pengetahuan di zamannya. Pada awalnya, Orang-orang pedalaman masih menggunakan teknik manual dan dari bahan-bahan tradisional. Orang-orang Eskimo misalnya, memakai jarum yang terbuat dari tulang binatang. Di kuil-kuil Shaolin menggunakan gentong tembaga yang dipanaskan untuk mencetak gambar naga pada kulit tubuh. Sedang di Mentawai, zat pewarna (pigmen) yang digunakan merupakan hasil olahan dari tumbuh 8211 tumbuhan yang ditumbuk. Sungguh kontras jika dibandingkan dengan keadaan sekarang saat pembuatan Tatto dilakukan dengan mesin elektrik. Cara pembuatannya adalah dengan memasukkan (menyuntikkan) tinta ke dalam lapisan paling luar kulit epidermis seseorang. Tinta itu kemudian akan menyatu dengan sendirinya dengan bagian kulit tersebut. Ketika jarum mesin tinta menusuk kulit, jarum tersebut telah memasukkan tinta dan menyimpannya di bagian dermis kulit. Secara kasat mata tatto berada dibagian epidermis, atau dibagian lapisan luar kulit. Dermis ini terletak di bagian lapisan kedua dari kulit, karena pada sel dermis kondisi selnya lebih stabil dari pada lapisan epidermis sehingga tinta tatto akan selamanya berada disana sepanjang usia orang yang menggunakannya (baca. permanen).9 Sebagian tinta tattoo secara teknis bukan merupakan tinta pada umumnya. Tinta tattoo adalah pigmen yang tersuspensi dalam cairan khusus (carrier solution). Sedangkan pigmen itu sendiri tidak semuanya berasal dari tumbuhan. Namun ada yang berasal dari logam dan polimer tertentu. Pigmen-pigmen inilah yang nantinya akan menentukan warna pada tattoo. Dulunya pigmen hanya berasal dari mineral tanah bagian atas, karbon hitam, dan sintesis dari tumbuh-tumbuhan, namun kini sudah banyak industri pigmen sintesis yang bukan saja berasal dari tumbuhan, namun juga berasal dari sintesis polimer dan logam dalam bentuk garam-garaman. Sehingga dapat di pastikan akan memberikan dampak yang sangat jelas jika digunakan pada manusia, mulai dari alergi ringan, penyakit kulit, serta reaksi phototoxic ( yaitu reaksi yang terjadi karena adanya cahaya, terutama cahaya matahari. Dimana pigmen bereaksi dengan cahaya tersebut dan mengakibatkan keracunan atau kerusakkan pada kulit dan sel). Pigmen yang bereaksi dengan cahaya biasanya akan berubah menjadi hitam berkilat dan pigmen jenis seperti ini biasanya sangat berbahaya, walaupun sebagian ada yang mungkin cukup aman, namun lebih banyak yang bersifat radioaktif dan toxic.10 Belum lagi jika penyuntikannya dilakukan dengan jarum dan alat 8211 alat yang tidak steril dan higienis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, dari segi medis, pemakaian tatto sangat tidak dianjurkan11. Dari pembahasan di atas, jika, kita menyebut tatto dalam konteks masa sekarang, maka ia merujuk kepada salah satu dari dua jenis tatto yang ada. Pertama, tatto permanen yang dibuat dengan cara dan resiko yang telah dipaparkan panjang lebar di atas. Kedua, temporal, yang dilakukan dengan mengecat kulit luar seseorang dengan pewarna tertentu yang bisa hilang dengan sendirinya setelah waktu tertentu sesuai dengan jenis dan kadar yang digunakan. Pandangan Pakar Hukum Islam Mengenai Konsumsi Masyarakat terhadap Tatto Jika demikian kondisi sebenarnya dari tatto dilihat dari pandangan medis, maka ada beberapa pendapat dari para pakar hukum Islam menyikapi fenomena semakin merebaknya tatto di masyarakat. Dalam fikih Islam klasik, pro dan kontra yang timbul pada permasalahan tatto bukanlah semata 8211 mata berada pada kisaran boleh atau tidaknya menorehkan tatto pada tubuh kita. Karena mayoritas ulama setuju dengan pengharaman tatto karena dua alasan pokok: (1) mengandung unsur menyakiti diri sendiri (Dharar). Dan (2) dianggap sebagai orang yang kufur akan nikmat Allah karena telah merubah ciptaan Allah. Dan (3) memiliki tatto menyebabkan seseorang tidak sah sholatnya, karena tidak memenuhi syarat sahnya sholat. suci pakaian dan badan, dan tempat. Hal ini dikarenakan tinta atau zat pewarna yang digunakan dalam tatto dianggap najis karena bisa dipastikan terkena atau tercampur darah saat proses penusukan jarum tatto. Serta ada anggapan bahwa (4) tatto dapat menghalangi air masuk ke dalam kulit ketika berwudlu dan juga mandi besar. Meskipun demikian, Sebagian kelompok yang agak toleran menyatakan bahwa yang membuat tatto itu haram adalah proses membuatnya. Adapun masalah tinta yang menutupi kulit, maka sebenarnya tidak demikian. Sebab, sebagaimana keterangan medis, pada tato, tidak ada lapisan yang menghalangi kulit dari terkena basah air. Hal ini karena tinta tatto itu bukan merupakan selaput yang menutup kulit, melainkan tinta yang masuk ke dalam bagian dalam kulit.12 Banyak perbedaan pendapat justru muncul pada keharusan menghapus tatto. Menurut al-Syaikh 8216Abd al-Muhsin al-8217Abbd, al-Imm al-Naww, dan Ibnu Hajar, bila tatto dilakukan setelah baligh dengan kemauan sendiri, maka diwajibkan untuk menghilangkannya asalkan mengilangkan tatoo tersebut tidak sampai merusak anggota tubuh (kulit) yang tertatto atau menimbulkan rasa sakit yang di atas kewajaran. Bila demikian, maka tidak diharuskan menghilangkannya dan cukup bertaubat dan sah shalatnya.13 Begitulah perdebatan yang terjadi di kalangan Fuqah8217, paling tidak ada dua hal penting yang dapat disimpulkan. (1) para Fuqah8217 juga menunjukkan bahwa, diinjau dari segi fikih, mashlahah pembuatan tatto lebih sedikit dari mafsadahnya. Dan (2) meskipun ada beberapa ahli fikih yang toleran dalam menyikapi permaslahan memasang maupun menghapus tatto, namun semuanya menekankan agar sebisa mungkin tatto dijauhi. Memahami hadis tentang dilarangnya tatto. Tinjauan Sosial-Budaya Bab ini, akan mencoba menjelaskan pokok bahasan dalam makalah ini (tatto dalam perspektif budaya), ditinjau dari hukum Islam ke-dua. hadis Nabi SAW. Sebuah teks hadits yang telah diriwayatkan oleh al - Bukhr nomor 5476 berbunyi. 16141617161416141614 1615161816141615 16141617161416141614 161416161612 16141618 1614161816151613 16141618 16161618161416161614 16141618 16141618161416141614 16141614 161416181615 161716141616 161416141614 161716141615 16181614161616141616 161416181615161816141618161616141616 161416181615161416141617161616141616 161416181615161416141617161616141616 16161618161516181616 1618161516141617161616141616 161416181614 161716141616 8220Rasulullah melaknat wanita yang menyambung rambutnya, melakukan tato di wajahnya, menghilangkan rambut dari wajahnya, menyambung giginya, demi kecantikan, karena mereka telah merubah ciptaan Allah. Jika dikaji kulitas hadits tersebut maka akan dijumpai bahwa rantaian para rawi yang terdapat dalam sanad tersebut dapat dinilai shahih karena tidak ada satupun rawi di dalamnya dinilai 8220buruk8221. Juga dari proses takhrj, hadits ini menunjukkan banyaknya hadits pendukung yang juga diriwayatkan oleh para mukharrij lainnya seperti yang tercantum di bawah ini. Muslim no. 3966, Turmdz no. 2706, Nas8217 no. 5011, 5018, 5019, 5020, 5157, 5158, 5159, Ab Dwd no. 3638, Ibn Mjah no. 1979, Ahmad no. 3687, 3749, 3759, 3760, 3881, 3919, 4010, 4058, 4114, 4171, 4196, 3202, dan 2533. Untuk dapat memahami hadis dengan pemahaman yang benar dan tepat, haruslah diketahui kondisi yang meliputinya, serta di mana dan untuk tujuan apa ia diucapkan.14Adalah perlu dipertimbangkan bahwa sebagian hadis adalah berdasarkan suatu kebiasaan (baca. tradisi) temporer di masa itu. Karenanya, tak salah jika kita berpegang kepada makna kandungannya, bukan kepada maknanya secara literal.15 Inilah yang kemudian mendasari apa yang disebut dengan kontekstualisasi. Bahwa hadis 8211 hadis Nabi terikat dengan kondisi masyarakat di zaman itu, dan para pembacanya, terikat dengan kondisi ia berada. Karenanya tak heran jika kontekstualisasi telah terjadi hampir di setiap proses pemahaman hadis Nabi.16 Adapun konteks sosio-historis saat hadis itu muncul, baik yang mikro maupun makro, dapat dibaca dari paparan Ibn Hajar al-8217Asqaln dalam Fath al-Br bi Syarh al-Bukhr sebagaimana berikut. al-Wsyimt adalah jam8217 dari kata Wsyimah yang berarti orang yang menatto, sedang al-Mustausyimt adalah jam8217 dari kata Musytausyimah yang berarti orang yang meminta ditatto8230berkata para pakar bahasa (Arab): al-Wasym adalah menusukkan jarum atau benda lain (yang sepertinya) ke salah satu anggota tubuh sampai keluar darah, kemudian diberi sesuatu hingga berwarna hijau8230Imm Ab Dwd dalam Sunan-nya menyebutkan: al-Wsyimah adalah orang yang membuat tanda di wajahnya dengan pewarna ataupun tinta17 Penjelasan ini mngindikasikan bahwa tattoo yang dimaksud pada zaman nabi adalah sudah sebagaimana klasifikasi yang dipaparkan pada bab pertama. Sehingga baik yang permanen maupun yang temporal, dua 8211 duanya telah ada pada zaman Nabi SAW. Sehingga pelarangan ini berlaku bagi keduanya. Dalam hal tatto temporal, keharaman ini didukung oleh firman Allah dalam al 8211Nis8217 ayat 119 yang berbunyi. Artinya: 8220 Dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya. Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata. 8221 Dalam tafsir Aisar al-Tafsr, Ibn Jauz, dan al-Tsa8217lab berpendapat bahwa makna kalimat mengubah ciptaan Allah salah satunya adalah dengan mentato18 Pada akhirnya, setelah menilik beberapa permasalahan yang berkaitan dengan tatto dan juga respon yang timbul dari kalangan ulama dan juga para medis, maka pemakalah berkesimpulan bahwa pemasangan tatto dalam bentuk temporalnya ataupun permanen tidak diperbolehkan. Hal ini berdasarkan pertimbangan akan: (1) banyaknya madlarat yang timbul dibandingkan maslahat yang ada pada pemakaian tatto baik dari segi kesehatan maupun hukum Islam (al-Mayaqqah f ad8217 al-Ahkm) Karena pada hakikatnya, dengan mentatto diri berarti sama dengan menyiksa diri. Menyiksa karena terasa sakit dalam proses membuatnya, juga menghilangkannya. Karena satu dari dua cara untuk menghilangkannya adalah dengan disetrika atau anda dapat memilih teknologi laser yang biaya operasionalnya diperkirakan di atas 50 juta rupiah dalam hal ini berlaku kaidah. 8220al-Dhararu Yuzl.8221 (2) Pemakaian tattoo mengandung unsur Syubht, karena kebanyakan kita tentu 8216Awwm tentang bahan 8211 bahan yang digunakan. Maka dalam hal ini berlaku Man ittaq al-Syubht fa qad f 8216irdhihi wa dnihi. (3) Dari segi historis, perubahan persepsi tentang tattoo cenderung mengalami perubahan yang lebih jelek. Karena orientasi seni tak hanya bisa ditunjukkan dengan tattoo, tetapi masih banyak cara lain yang lebih elegan dan (4) Meskipun secara kultural, tattoo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perkembangan masyarakat, hal ini tidak bisa serta merta dijadikan legitimasi akan bolehnya membuat tattoo. Budaya yang ada adalah netral dan sama sekali tidak mengindikasikan bahwa pemakaian tattoo dewasa ini 8220legal8221 dan 8220baik8221. Adam, Asvi Warman. Soeharto. Sisi Gelap Sejarah Indonesia. Yogyakarta. Penerbit Ombak. 2004. Abdurrahman. Al Jawahir al Hisan fi Tafsir al Qur8217an (Tafsir al-Tsa8217labi), dalam DVD ROM al-Maktabah al-Syamilah, Versi Edisi 2.11. Al Jazairi, Abu Bakar. 8220Aysir al-Tafasir8221, dalam DVD ROM al-Maktabah al-Syamilah, Versi Edisi 2.11. Al-Nawawi. Syarah Shahih Muslim. Dalam CD ROM Mausu8217ah al-Hadits al-Syarif. Al-Qaradhawy, Yusuf. Bagaimana memahami hadis Nabi SAW, terj. Muhammad al-Baqir. Bandung. Kharisma. 1997. Al Asqalani, Ibnu Hajar. Syarah Shahih Bukhari Fath al-Bari. Dalam CD ROM Mausu8217ah al-Hadits al-Syarif. Boaz, Franz. Primitive Art. New York. Dover Publication, Inc. 1955. Ember, Carol R. dan Melvin Ember, Cultural Anthropology (New Jersey. Prentice-Hall, Inc. 1977. Hebidge, Dick. Asal-Usul dan Ideologi Subkultur Punk. Yogyakarta. Penerbit Buku Baik. 1999. Ilyas, Hamim. Kontekstualisai hadis dalam Studi Agama. dalam ed. Hamim Ilyas, Suryadi, Wacana Studi Hadis Kontemporer. Yogyakarta. PT Tiara Wacana. 2002. Jacobs, Melville and Stern Berndhard J, General Anthropology. A Brief Survey of Physical, Cultural, and Social Anthropology, (New York. Barnes and Noble, 1952. Olong, Hatib Abdul Kadir. Tatto. Yogyakarta: LkiS. 2006. Soemardjo, Jakob. Filsafat Seni. Bandung. ITB Press. 2000. 1 Dick Hebidge, Asal-Usul dan Ideologi Subkultur Punk, (Yogyakarta. Penerbit Buku Baik, 1999), hlm. 235-236. Lihat juga Melville Jacobs and Stern Berndhard J, General Anthropology. A Brief Survey of Physical, Cultural, and Social Anthropology, (New York. Barnes and Noble, 1952), hlm. 260. 2 Jakob Soemardjo, Filsafat Seni, (Bandung. ITB Press, 2000), hlm. 15-16. 3 Hatib Abdul Kadir Olong, Tatto,(Yogyakarta: LkiS, 2006), hlm. 27. 4 Di Indonesia, antara tahun 1983-1985, terjadi pembasmian orang-orang bertato, suatu kasus pembunuhan ribuan orang jalanan yang ditembak petrus (pembunuh misterius), yakni penembakan terhadap para preman atau residivis kriminal yang mayatnya ditaruh di tempat umum, jumlahnya mencapai 5000 jiwa. Lihat. Asvi Warman Adam, Soeharto. Sisi Gelap Sejarah Indonesia (Yogyakarta. Penerbit Ombak, 2004)hal.147. 5 Hatib Abdul Kadir Olong, Tatto. hal. 194-195. 6 Menurut penelitian tersebut, tatto telah muncul di banyak tempat di dunia. Diantaranya. Mesir (1300 SM), Mentawai (pada zaman logam antara 1500-500SM), Siberia (300 SM) dan Inggris (54 SM), serta di suku 8211 suku pedalaman Indian di Amerika, Eskimo, Hawai, dan kepulauan Marquesas. Lihat. http//.blogspot/2008/04/sejarah-tatto. htm, diakses tanggal 16-10-11. Meski demikian, ada perbedaan pendapat antara para sejarawan dalam menentukan tatto tertua di dunia. Pendapat lain mengatakan. menurut data arkeologis, pemakaian tato pertama kali dilakukan oleh bangsa Mesir dengan indikasi adanya mumi bertato bertahun 4200 SM. Lihat. Carol R. Ember dan Melvin Ember, Cultural Anthropology (New Jersey. Prentice-Hall, Inc, 1977) hal. 271. 7 Kelompok lain, seperti Suku Maori di New Zealand membuat tatto berbentuk ukiran-ukiran spiral pada wajah dan pantat, sebagai tanda keturunan yang baik. Sedangkan di Kepulauan Solomon, Tattoo ditorehkan di wajah perempuan sebagai ritus untuk menandai tahapan baru dalam kehidupan mereka. Hampir sama, orang-orang Suku Nuer di Sudan ber-tatto untuk menandai ritus inisiasi pada anak laki-laki dan orang-orang Indian melukis tubuh dan mengukir kulit mereka untuk menambah kecantikan atau menunjukkan status sosial tertentu. lihat. Franz Boaz, Primitive Art. (New York. Dover Publication, Inc, 1955) hal. 250-251 8 Hatib Abdul Kadir Olong, Tatto. hlm. 201. 11 Secara terperinci, Madahart tatto dari segi medis adalah. (1) Bagi para pentatto tubuhnya, maka resiko untuk terserang penyakit akan semakin tinggi. Karena dari bekas luka yang ditimbulkan itu akan mempermudah masuknya bibit penyakit ke dalam tubuhnya. (2) Jika gambar tattonya sudah mencapai setengah dari permukaan tubuh, besar kemungkinan tubuhnya akan keracunan disebabkan oleh racun yang terkandung di tinta tatto itu. Hal ini lah yang menimpa Karl Fredrik Ljungberg Sang pemain sepak bola dunia. Baca. rixco. multiply/journal/ item/183/BAHAYANYATATOODARISEGIMEDIS. (3) Di sebuah riset yang baru dipublikasi, menindik tato pada kulit dapat menyebabkan penyakit kulit mematikan. Berdasarkan laporan kantor berita REUTERS, pusat penanggulangan penyakit dan pencegahan amerika serikat, pada 6 kejadian menunjukkan merebaknya penularan bakteri mematikan. MRSA merupakan jenis bakteri yang tumbuh berkembang melalui penindikan tato oleh pihak ilegal. MRSA adalah jenis staphylococcus yang resisten terhadap methicilin. Penyebaran virus MRSA tampak dalam bentuk benjolan-benjolan kecil atau kulit yang meradang sehingga mungkin sekali menyebabkan terjadinya problema besar dan berbahaya seperti radang paru dan kanker darah. Hal ini dikarenakan tidak sterilnya alat-alat yang digunakan dalam proses membuat tatto. baca. tanyadokteranda/ artikel/umum/2009/01/tatto-baik-untuk-kulit. Melaui jarum juga beberapa penyakit akan mudah tertularkan seperti hepatitis B dan kanker hati. baca. safuan. wordpress /2007/10/23/pandangan-islam-dan-medis-tentang-merenggangkan-gigi-wasyr-membuat-tato-wasm-dan-menyambung-rambut-washl/. 13 Lihat dalam Syarh hadits riwayat al-Bukhari no. 5476, Fath al-Bari. Syarh hadita riwayat Muslim no. 3966, Syarh al-Nawawi CD ROM Mausu8217ah al-Hadits al-Syarif. 14 Hal ini untuk menghindari perkiraan yang menyimpang yang jauh dari tujuan yang sebenarnya (dari hadis tersebut).Lihat. Yusuf al-Qaradhawy, Bagaimana memahami hadi SAW, terj. Muhammad al-Baqir (Bandung. Kharisma) 1997. Hal. 67 15 Lihat. Yusuf al-Qaradhawy, Bagaimana memahami hadis. Hal. 140 16 Prinsip ini telah ada semenjak Islam mulai berkembang. Para sahabat, dengan dimotori oleh Umar bin Khattab dan 8216Utsman bin 8216Affan telah melakukan pengubahan terhadap pembagian harta rampasan perang yang dipraktikkan di masa Nabi dan Abeberau Bakar, menerima kodifikasi al-Qur8217an dengan menggunakan bahasa Quraisy sebagai standar, meskipun hal itu belum pernah dilakukan oleh Nabi SAW. Generasi imam mujtahidpun, dalam periode formatif sejarah perumusan doktrin Islam, dalam batas-batas tertentu, juga melakukan kontekstualisai tersebut. Hamim Ilyas, Kontekstualisai hadis dalam Studi Agama, dalam ed. Hamim Ilyas, Suryadi, Wacana Studi Hadis Kontemporer (Yogyakarta. PT Tiara Wacana) 2002 hal 173 Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam proses kontekstualisasi adalah. (1) Ideologi, yaitu penerimaan ideologi keagamaan Islam (dalam hal ini hadis) sebagai doktrin yang terbuka, (2) Otoritas, bahwa sebuah hadis, haruslah baik jalur sanad-nya, (3) Klasifikasi, dengan membedakan posisi Muhammad ketika menuturkan hadis, (4) Regulasi terbatas, bahwa banyak hadis nabi yang bukan merupakan proposisi 8211 proposisi umum. Lihat. Hamim Ilyas, Kontekstualisai hadis. hal 180 - 185 17 Lihat. Lihat dalam Syarh hadits riwayat al-Bukhari no. 5476, Fath al-Bri. Syarh hadita riwayat Muslim no. 3966, Syarh al-Nawawi CD ROM Mausu8217ah al-Hadits al-Syarif. 18 Lihat tafsir Q. S al-Nisa :119 dalam tafsir Aysir al-Tafasir, Ibnu Jauzi. dan al-Tsa8217labi, DVD al-Maktabah al-Syamilah. Tim Penulis terdiri dari Wahidatul Bahiroh (07530057), Sa8217adatul Abadiyyah (07530080) dan Mu8217ammar Zayn Qadafy (07530060). Tim adalah mahasiswa semester V Jurusan tafsir dan hadis jalur khusus Fakultas Ushuluddin UIN sunan kalijaga Yogyakarta. Makalah deskriptif-Analisis ini diajukan untuk memenuhi tugas mandiri 8220Mata kuliah Hadis dan Sosial Budaya8221 ampuan M. Yusuf, M. Si. auto insurance, Structured settlements, Mesothelioma, Acne, Life Insurance, Death Insurance, Bextra, Asbestos, Car Insurance, Dental Plans, Private Jets, Debt Consolidation, Credit Cards, Rewards Cards, Equity Loans, Equity Line Credit, Loans, Mortgages, Pay Day Loans, Cash Advance, Bankruptcy, Reduce Debt, Refinance, Jet Charter, Vioxx, Wrongful death, Legal Advice, Taxes, Investing, Bonds, Online Trading, IRA Rollover, Refinance Quotes, Adult Education, Distance Learning, Alcohol Treatment, Rehab, Drug Rehab, Spyware, Cell Phone Plans, Calling Cards, VOIP, Weight Loss, Canadian Pharmacy, Depression, Spam Filter, Lasik, Facelift, Teeth Whitening, Annuity, Anti Virus Protection, Adult Diaper, Free Credit Report, Credit Score, Satellite, Anti Spam Software, Dedicated Hosting, Domain Name, Need Money, Bachelor Degree, Master Degree, Doctorate Degree, Work at Home, Quick Book, Extra Money, Eloan, Malpractice Lawyer, Lenox China, Cancer, Payperclick, Personal Injury Attorney, Lexington Law, Video Conferencing, Transfer Money, Windstar Cruise, Casinos Online, Term Life, Online Banking, Borrow Money, Low Interest Credit Cards, Personal Domain Name, Cellular Phone Rental, Internet Broker, Trans Union, Cheap Hosting, University Degrees Online, Online Marketing, Consolidate, Helpdesk Software, Web Host, Homeowner8217s Insurance, Yellow Page Advertising, Travel Insurance, Register Domain, Credit Counseling, Email Hosting, Business Credit, Consumer Credit, Blue Cross, Laptop Computer. auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance quotes, auto insurance companies, auto insurance florida, auto insurance quotes online, auto insurance america, auto insurance comparison, auto insurance reviews, auto insurance calculator, auto insurance score, auto insurance ratings Entri Populer Sering kita dengar bahwa arwah saudara kita pada setiap bulan suci ramadhan pulang ke rumah, sehingga kita dianjurkan membacakan al-fatih. Sebuah kisah nyata yang diceritakan oleh sahabat dari jordan Setelah membeli kayu bakar, orang ini kemudian di rumahnya m. Di riwayatkan dari alhabib Tohir Alkaff, beliau mendapatkan dari Alhabib Thohir bin Muhammad bin Sholeh Alhamid (Tanggul), beliau berkata. JIKA KAU MERASA LELAH, TENANG ADA ALLAH Jika kamu merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sia-sia, Allah tahu betapa kerasnya engk. Ada perbedaan penyebutan untuk menggambarkan usia kehamilan, dokter kandungan menyebut 40 minggu dihitung dari hari pertama mens terakhir. BuzzerTweet - Suatu hari saya bersenggolan dengan seseorang yang tidak saya kenal. 8220Oh, maafkan saya,8221 reaksi spontan saya. Ia. SHARES Wajah keturunan Rasulullah menyebar dan menghebohkan jagat maya, putr. jangan pamer2 perhiasan salah salah jadi musibah bukan nya dapat kehormatan malah nyawa melayang. silakan di Share agar jadi peringatan ser. Pengumuman untuk para istri mohon baca ini klo mau masuk SURGA. Dalam kehidupan masyarakat kita yang berbudaya timur, adalah sesuatu. 160 160 160 160 160 160 160 160160 Saat istri h4m l atau meng4ndung, sebagai suami yangbijak akan selalu membuat perlindungan istrinya. Dari awalim.


Comments

Popular posts from this blog

Forex Rates South African Rand

Fap Turbo Peace Army Forex

Forex Picks